Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Jawa Barat, Kamis dini hari, terjadi akibat adanya aktivitas lempeng Eurasia.
"Gempa dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran di lempeng Eurasia atau intraplate earthquake," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis.
Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo tersebut terjadi pada Kamis dini hari pada pukul 00.55 WIB.
BMKG kemudian kembali mendeteksi adanya satu aktivitas gempa bumi susulan yang berkekuatan 3,5 magnitudo pada pukul 01.30 WIB.
Baca juga: BMKG ungkap gempa di Selatan Jabar dipicu adanya aktivitas lempeng Indo-Australia
Baca juga: BMKG Bandung catat Jabar diguncang 106 kali gempa selama April 2024
Baca juga: BMKG sebuut getaran gempa di Bogor timbul akibat aktivitas sesar lokal darat
Titik episentrum gempa terdeteksi berada di laut dengan koordinat 7,70° LS ; 106,08° BT, atau pada jarak 95 kilometer arah barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang berkedalaman 25 kilometer.
Getaran gempa dirasakan beberapa saat di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung dengan skala intensitas III MMI. Kemudian, Kota Bogor dan Garut dengan skala intensitas II MMI.
Menurut Daryono, berdasarkan hasil analisis menunjukkan, rangkaian gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser.
BMKG belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Meski demikian, Daryono memastikan bahwa berdasarkan hasil analisis pemodelan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa 5,2 magnitudo di Jawa Barat terjadi akibat aktivitas lempeng Eurasia
Kamis, 15 Agustus 2024 9:35 WIB