Jenewa (ANTARA) - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Rabu (3/7), mengatakan bahwa lebih dari 200 ribu orang akan terkena dampak Badai Beryl yang sedang melanda Karibia tenggara.
"Lebih dari 200.000 orang kemungkinan terkena dampak Badai Beryl, dan banyak di antaranya yang berisiko mengungsi karena hancurnya infrastruktur," kata IOM di platform X.
Badan migrasi PBB tersebut mengatakan bahwa pihaknya, bersama dengan mitra-mitranya, sedang melakukan kajian terhadap kebutuhan mendesak dari mereka yang terkena dampak.
Baca juga: NOAA sebut badai geomagnetik G5 akhir pekan ini bisa picu pemadaman listrik di seluruh dunia
Baca juga: Badai Monica renggut empat nyawa di Prancis selatan pada Senin
Baca juga: WNI yang berada di Republik Dominika dan Haiti diimbau waspadai Badai Franklin yang sedang melanda
Badai Beryl melanda Karibia tenggara sebagai badai kategori 4 yang kuat, kemudian melintasi pulau-pulau tersebut dalam perjalanan ke Jamaika.
Badai tersebut telah mengakibatkan kematian sedikitnya enam orang.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, badai tersebut telah melemah ke Kategori 4.
Sumber: Anadolu
IOM sebut lebih dari 200 ribu orang akan terdampak Badai Beryl
Kamis, 4 Juli 2024 9:27 WIB
Lebih dari 200.000 orang kemungkinan terkena dampak Badai Beryl, dan banyak di antaranya yang berisiko mengungsi karena hancurnya infrastruktur.