Subang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Subang, Jawa Barat, Imran menyampaikan kegiatan intervensi secara serentak sangat dibutuhkan dalam percepatan penanganan kasus stunting di wilayah itu.
"Saat ini perlu dilakukan berbagai macam intervensi dalam mengatasi masalah fundamental yang berkaitan dengan penanganan kasus stunting," kata Imran dalam keterangannya di Subang, Sabtu.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, kata dia, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 14 persen. Sedangkan di Subang mengalami peningkatan sekitar empat persen.
Baca juga: Pj Bupati Subang minta jajarannya perbanyak realisasi kegiatan cegah stunting
Baca juga: Wabup Subang: Tingkatkan sinergitas untuk percepatan penurunan kasus stunting
Atas hal tersebut, katanya, maka perlu dilakukan berbagai macam intervensi berkaitan dengan penanganan stunting sejak dini antara lain mencakup kesadaran masyarakat untuk ikut mengantisipasi stunting.
Melihat kondisi prevalensi stunting, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan intervensi sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Ia juga menyampaikan agar berbagai pihak yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, bisa bekerja sama dan berkolaborasi untuk ikut menurunkan kasus stunting di Subang.
Imran mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan penurunan stunting secara menyeluruh.
Baca juga: Pemkab Subang kolaborasi dengan Bulog dan BKKBN tangani stunting
Bagi puskesmas, kata dia, ditekankan untuk meningkatkan aktivitas penanganan stunting. Hal itu bisa dilakukan melalui gerakan door to door jika tingkat prevalensi stunting di suatu kecamatan atau desa di wilayah Subang kasusnya cukup tinggi.
Gerakan tersebut bisa digulirkan dengan melibatkan masyarakat dan kader-kader posyandu yang ada di wilayah setempat.
Sesuai dengan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Subang, angka prevalensi stunting melalui aplikasi mencapai 1,66 persen. Itu merupakan data Februari 2024, katanya.
Pj Bupati Subang: Intervensi serentak sangat dibutuhkan dalam penanganan stunting
Sabtu, 8 Juni 2024 20:12 WIB