Jakarta (ANTARA) - PT MMS Group Indonesia (MMSGI) menunjukkan komitmennya dalam upaya mengembangkan sektor pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar serta para peserta didik, dengan mewujudkan pendidikan inklusif dan mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045.
Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei dengan tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, MMSGI menunjukkan komitmennya melalui sejumlah partisipasi yang pernah dilakukan grup maupun anak perusahaannya.
CEO MMSGI Sendy Greti dalam keterangannya, Kamis mengatakan hari pendidikan nasional merupakan momen penting yang diperingati secara nasional. Bagi kami pendidikan merupakan fondasi kemajuan bangsa.
MMSGI bersama anak usahanya serta Yayasan Life After Mine (LINE) menjadikan pendidikan sebagai salah pilar utama untuk kegiatan CSR kami yang mencakup Pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar sejalan untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
Salah satu partisipasi MMSGI ditunjukkan melalui kontribusinya dalam program Microcredential CS50x yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Harvard University untuk meningkatkan kemampuan literasi digital bagi para guru dalam rangka persiapan transformasi digital di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, anak perusahaan MMSGI, PT Multi Harapan Utama (MHU) secara konkret juga berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa kurang mampu yang berasal dari lingkar tambang di daerah Kalimantan Timur.
Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab MMSGI melalui MHU yang berkomitmen menjalankan aturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang pedoman pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada sektor pendidikan.
Selain kontribusi pada pendidikan tinggi, selama empat tahun terakhir MHU yang menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Puteri Karang Melenu Kecamatan Loa Kulu juga telah menjalankan berkontribusi pada Pendidikan dasar melalui Program Pendidikan Kejar (Kelompok Belajar) Paket A, B dan C.
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi warga sekitar tambang yang tidak mampu dan putus sekolah.
Berbeda dengan program kejar paket pada umumnya, program yang digulirkan oleh MHU dapat diikuti peserta didik hingga usia 45 tahun dimana pada umumnya hanya terbatas sampai 21 tahun. Selain itu program ini menggandeng pemerintah desa dan kontraktor atau sub-kontraktor Perusahaan sehingga alumni dapat langsung disalurkan untuk bekerja.
Hal ini terbukti efektif untuk mengentas kemiskinan di lingkar tambang.
“Program Beasiswa dan program Kejar Paket merupakan program unggulan kami di sektor pendidikan. Beasiswa kepada 20 mahasiswa terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan tersebar di dua fakultas yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik.
Selama empat tahun, mereka akan mengenyam kuliah gratis dengan sejumlah fasilitas seperti mendapat tempat tinggal di asrama, uang makan, buku. Kegiatan pendukung seperti penguatan character building di antaranya kursus bahasa inggris, komputer dan muatan lokal lainnya juga disediakan untuk mahasiswa,” Ujar Wijayono Sarosa, GM Mining Support MHU.
Keberhasilan program pendidikan kesetaraan Kejar paket MHU mendapat apresiasi dari Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.
Menurutnya, ini merupakan Langkah yang tepat untuk menanggulangi kemiskinan melalui pendekatan bidang pendidikan yang efektif dan esien.
“Harapan saya program ini terus berjalan, dan perusahaan lainnya di Kukar harus mencontoh apa yang dilakukan MHU di Loa Kulu ini,” ujarnya.
Serangkaian program pengembangan di sektor pendidikan ini membuat MMSGI berhasil meraih penghargaan TOP CSR sebagai bukti komitmen Perusahaan MMSGI juga memiliki aspirasi jangka panjang yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi warga sekitar lingkar tambang.
MMSGI ciptakan pendidikan yang Inklusif di Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 16:54 WIB