Kota Bogor (ANTARA) - Wirausahawan Bogor yang juga pemilik usaha Dr Chicken, drh Kukuh Galih Waskita, mengajak seratusan siswa, santri, dan mahasiswa dalam kegiatan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi untuk membangun usaha.
“Kalau mau usaha, kuatkan niat dan jangan putus asa. Tidak boleh mengeluh, yakin bisa yakin berhasil. Serta berkomitmen tinggi,” kata Kukuh di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Pesantren Kilat Ramadhan 2043 yang digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah, Yayasan Baitul Mal (YBM) BRILian, Dr Chiken, Tatajabar, Indofood.
Kemudian, Lezza (Unirama), PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Alfamart, Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA), Pondok Pesantren Al-Fatah dan Ruhama serta Yayasan At-Tawassuth, Bogor.
Baca juga: Pesantren Kilat Ramadhan 2024 di DPRD Kota Bogor diikuti mahasiswa-santri-siswa
Kukuh yang saat ini memiliki 210 outlet dari usaha yang berbeda-beda, mengajarkan santri, siswa dan mahasiswa ini bagaimana cara memulai bisnis.
Kepada para peserta Sanlat Ramadhan, Kukuh menyebut, poin pertama untuk memulai bisnis ialah niat yang kuat. Serta meniatkan membangun usaha demi bermanfaat bagi banyak orang.
Kedua, alumni Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyampaikan agar para santri dan mahasiswa untuk menjalani usaha di bidang yang mereka sukai.
“Misalnya dari jurusan tata boga, atau pemasaran. Kalau misalnya abis magang, disuruh jualan motor listrik jualin aja, asal itu sudah enak di hatinya,” katanya yang mulai wirausaha sejak mahasiswa.
Baca juga: Pelajar dan santri ikuti Sanlat Ramadhan di Gedung DPRD Kota Bogor
Poin ketiga, Kukuh menyebut wirausahawan harus bekerja keras dan tidak bermain-main dalam menjalani usaha. Lalu poin terakhir, yakni bermanfaat bagi orang lain.
“Jangan lupa minta doa ibu, orang tua, melakukan infaq, sedekah, dan membantu orang-orang terdekat,” kata pria kelahiran Jayapura itu.
Dalam sharing session tersebut, Kukuh menyampaikan bahwa dalam membangun usaha ia juga pernah mengalami kebangkrutan selama tiga kali.
Oleh karena itu, Kukuh menyemangati para siswa, santri, dan mahasiswa untuk membangun mental usaha dan tidak mudah menyerah.
Baca juga: Serikat Pekerja LKBN ANTARA gelar Pesantren Kilat Ramadhan kedelapan
Kukuh berpesan kepada peserta Sanlat Ramadhan untuk lebih maju mengingat siswa/siswi SMK menjalani lebih banyak praktik dibandingkan teori.
“Usaha bukan semata-mata enak, pasti ada ujiannya. Tapi harus bisa melewati semua itu. Setelah dikasih ujian Insya Allah ada kebaikan, namanya naik derajat. Jangan berputus asa,” demikian Kukuh Galih Waskita.