Bekasi (Antara Megapolitan) - Sebanyak dua dari tiga korban kericuhan demonstrasi pendirian tempat ibadah di Kota Bekasi, Jawa Barat, harus menjalani perawatan serius di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, Jumat sore.
"Dua rekan kami sedang dirawat di IGD karena terkena gas air mata berikut selongsongnya di bagian kepala," kata koordinator massa Majelis Silaturahmi Umat Islam Bekasi M Kosim di Bekasi.
Menurut dia, satu korban lainnya hanya mengalami gangguan pengelihatan akibat gas air mata.
Pihaknya mengaku belum mendata identitas dari korban kericuhan itu, namun dipastikan korban berasal dari massa gas air mata) Bekasi Raya.
"Ada pendarahan di bagian pelipis matanya karena benturan selongsong gas air mata yang ditembakan polisi," katanya.
Menurut dia, korban saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Utara yang tidak jauh dari lokasi demonstrasi.
Dikatakan Kosim, kronologis jatuhnya korban dalam insiden itu terjadi pukul 14.00 WIB saat ratusan perwakilan massa meringsek masuk ke dalam area pembangunan gereja Santa Clara di Jalan Raya Kaliabang, Bekasi Utara.
Aksi itu dihadang oleh puluhan polisi bertameng besi hingga terjadi aksi saling dorong dan lemparan botol air mineral, tanah serta batu ke arah polisi.
Polisi di bawah komando Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Hero Bahtiar menginstruksikan penembakan puluhan gas air mata ke arah massa untuk dibubarkan dan meredam aksi anarkisme.
Bentrokan Demonstrasi Bekasi Timbulkan Tiga Korban
Jumat, 24 Maret 2017 23:06 WIB
Ada pendarahan di bagian pelipis matanya karena benturan selongsong gas air mata yang ditembakan polisi.