Jakarta (ANTARA) - Menteri KehutananRaja Juli Antoni membahas potensi kerja sama dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), salah satunya melalui sharing data.
Menhut mengatakan kerja sama dari berbagai pihak dalam menjaga hutan sangat dibutuhkan, tak terkecuali dari universitas sehingga mampu memberikan masukan untuk selanjutnya sebagai pertimbangan dalam menghadirkan kebijakan yang baik.
"Saya sangat percaya public policy yang baik itu menjadi penting. Oleh karena itu kerja sama antara kementerian dengan universitas dan berbagai pihak itu menjadi sangat penting. Di negara-negara maju, policy maker mendapat masukan dari berbagai macam pihak. Masukan sangat penting bagi kami mematangkan strategi," ujar Menhut di Jakarta, Selasa.
Dalam pertemuan diketahui terdapat berbagai potensi kerja sama yang dapat dilakukan salah satunya yakni smart forestry terkait kehutanan dan lingkungan. Melalui smart forestry ini dapat mengetahui sistem risiko kebakaran hutan, pemantauan hutan nasional hingga pengembangan mikrosatelit untuk ketahanan pangan dan pemantauan lingkungan.
Selain itu, potensi kerja sama juga bisa dilakukan terkait Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), serta penguatan fungsi kawasan dan konservasi keanekaragaman hayati.
Menhut mengatakan, banyak hal yang bisa disinergikan untuk mengurai masalah yang terjadi di lingkup kehutanan. Ia lantas meminta para dirjen terkait untuk menindaklanjuti potensi kerja sama antara Kementerian Kehutanan dan IPB.
Baca juga: HAE IPB gelar seminar pembangunan kehutanan berkelanjutan
Baca juga: Fahutan IPB siapkan perangkat kehutanan hadapi era 4.0
IPB dan Kemenhut kerja sama kehutanan dan lingkungan
Selasa, 7 Januari 2025 9:59 WIB