Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbicara tentang hak asasi manusia dan toleransi pada kegiatan Festival Hak Asasi Manusia 2016 di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis.
"Kunci membangun sikap toleran itu ada di dunia pendidikan, kita tidak boleh mengkavling-kavling. Sebab setiap pelajar memiliki hak yang sama untuk beribadah sesuai keyakinan dan kepercayaan yang dianut," katanya, dalam siaran pers yang diterima, di Purwakarta, Kamis.
Atas hal itu, untuk menciptakan suasana ibadah yang nyaman bagi para pelajar, Pemkab Purwakarta menyediakan ruang ibadah khusus bagi setiap agama.
Dihadapan ratusan peserta Festival HAM 2016 itu, Dedi memaparkan pola pendidikan untuk membangun sikap toleransi di Purwakarta. Kesadaran terhadap kultur juga harus menjadi soko guru dalam penciptaan sikap toleran.
Menurut dia, gesekan antarkeyakinan yang berbeda perlu diantisipasi oleh pemerintah, untuk menciptakan iklim kondusif dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia menyontohkan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta sudah mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur mengenai jaminan berkeyakinan dan beribadah sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing warga Purwakarta. Kini Surat Edaran tersebut sudah ditindaklanjuti melalui pembentukan Satgas Toleransi.
"Infrastruktur di lapangan harus siap merespon orientasi yang kita tetapkan, makanya di Purwakarta kami membentuk Satgas Toleransi. Ini untuk meminimalisir gesekan yang berhubungan dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat," kata dia.
Dalam kegiatan itu, acara yang diikuti kalangan pendidik, birokrat, tokoh agama, tokoh masyarakat itu diisi juga dengan pemaparan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Imdadun Rahmat.
Imdadun mengatakan, langkah untuk membangun terpeliharanya nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan kultur toleran di Purwakarta harus diimplementasikan di daerah lain.
Ia menyatakan, kepala daerah tidak perlu malu untuk mengadopsi program terkait Hak Asasi Manusia yang telah sukses dilaksanakan di daerah lain.
"Hak Asasi Manusia itu harus sudah menjadi gerakan mainstream, dan ini harus diinisiasi oleh para kepala daerah di masing-masing wilayahnya. Purwakarta sudah berhasil melakukan itu, sebentar lagi siap menerima penghargaan HAM dari PBB sebagai daerah paling toleran," katanya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta sendiri menjadi pembicara dalam kegiatan Festival Hak Asasi Manusia 2016 karena Purwakarta berhasil menjadi salah satu nominasi untuk menerima penghargaan dari Dewan HAM PBB sebagai daerah paling toleran di Indonesia.
Kegiatan Festival HAM 2016 tersebut dihadiri oleh Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Bupati Bojonegoro. Selain itu, juga dihadiri seluruh komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Bupati Purwakarta Bicara Toleransi Di Bojonegoro
Kamis, 1 Desember 2016 22:37 WIB
Kunci membangun sikap toleran itu ada di dunia pendidikan, kita tidak boleh mengkavling-kavling.