Kabupaten Bogor (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli meminta pemerintah daerah setempat menambah porsi dana hibah untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Sekarang kan hanya Rp4,5 miliar. Ini masih kurang dibanding tugas mereka di lapangan sebagai juru dakwah, dan pembimbing masyarakat," ujar Romli di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Permintaan tersebut, menurut dia, didasari dengan peran penting yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bogor dalam kehidupan beragama di masyarakat.
Romli menyebutkan MUI secara langsung bersentuhan dengan masyarakat menjawab segala permasalahan keagamaan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pemkab Bogor bagikan bantuan dana hibah Kemenparekraf untuk hotel dan restoran
Baca juga: Bupati Bogor akan ambil dana hibah Rp132 miliar ke Korea Selatan
Terlebih, kata dia, MUI Kabupaten Bogor secara rutin setiap tahun menyiapkan kader-kader pendakwah melalui kegiatan pendidikan kader ulama (PKU).
“MUI Kabupaten Bogor yang dengan keikhlasannya membina masyarakat kita melalui pengkaderan, bagaimana meningkatkan SDM para juru dakwah yang ada di Kabupaten Bogor,” papar dia.
Sementara, Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor Prof KH Ahmad Mukri Aji menjelaskan bahwa saat ini pihaknya kembali menggelar PKU 2023.
Pada program PKU angkatan XVII telah terpilih sebanyak 50 orang calon kader untuk mengikuti pendidikan selama enam bulan ke depan.
Baca juga: 4.729 Posyandu Kabupaten Bogor dapat dana hibah
"Mereka ini calon kader pilihan yang terpilih berdasarkan kualitas dan kapasitas calon ulama masa depan," kata Prof KH Mukri.
Menurut dia, 50 calon kader itu mereka yang lolos seleksi dari ratusan pendaftar dengan latar belakang beragam, mulai dari aparatur sipil negara (ASN), hingga muda-mudi perwakilan dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Prof KH Mukri mengungkapkan bahwa para alumni PKU dari 16 angkatan kini telah berkontribusi besar terhadap pembangunan dalam bidang keagamaan di wilayah mereka masing-masing.
Wakil Ketua DPRD Bogor minta penambahan porsi dana hibah untuk MUI
Jumat, 30 Juni 2023 21:37 WIB
Sekarang kan hanya Rp4,5 miliar. Ini masih kurang dibanding tugas mereka di lapangan sebagai juru dakwah, dan pembimbing masyarakat.