Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Kamis menguat di tengah investor mencerna data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menurun.
Rupiah pada Kamis pagi naik sembilan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.723 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.732 per dolar AS.
"Lebih karena inflasi AS yang menurun, sehingga market melihat peluang kenaikan suku bunga lebih kecil," kata analis ICDX Revandra Aritama kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Revandra menuturkan inflasi AS April 2023 berada di level 4,9 persen menekan sentimen kenaikan suku bunga. Setelah sebelumnya sentimen kenaikan nilai suku bunga bank sentral AS atau The Fed memiliki peluang yang lebih besar menyusul prediksi inflasi AS masih tetap berada di level 5 persen.
Revandra memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS.
Pada Rabu (10/5) rupiah ditutup meningkat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.732 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.742 per dolar AS.
Rupiah menguat di tengah laporan inflasi AS menurun
Kamis, 11 Mei 2023 10:53 WIB