Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS disebabkan optimisme pasar keuangan Asia terhadap pemerintahan Tiongkok yang melakukan pelonggaran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Penguatan mata uang Asia tersebut disebabkan oleh optimisme pasar keuangan Asia terhadap pernyataan pemerintah Tiongkok yang mendukung pelonggaran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Penguatan mata uang Asia turut didorong sentimen terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga kebijakan yang lebih agresif dari The Fed.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, menguat hingga 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.296 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah karena tambahan tarif AS
Baca juga: Rupiah menguat