Jakarta (ANTARA) - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Papua meminta aparat keamanan menindak tegas para pelaku kekerasan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Permintaan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GAMKI Papua Dominggus B Stenly Noya, menyusul gugurnya suster Gabriella Melani akibat kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah itu.
Baca juga: GAMKI dukung penuh atas penangkapan penista agama
Baca juga: GAMKI minta perpanjangan PPKM harus diikuti percepatan penanganan COVID-19
"Kami meminta kepada aparat keamanan untuk dapat menindak tegas dan menangkap pelaku kejahatan kemanusiaan," ujar Dominggus lewat siaran pers yang diterima Sabtu.
Dominggus berujar, para pelaku kekerasan itu harus bertanggung jawab atas pembakaran sejumlah fasilitas publik seperti puskesmas, sekolah, perumahan pekerja kemanusiaan, bahkan atas hilangnya nyawa suster Gabriella.
"Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum," ujarnya pula.
Baca juga: GAMKI: Silaturahmi berbeda pandangan adalah wujud pengamalan Pancasila
GAMKI Papua memberikan apresiasi bagi aparat keamanan yang telah bekerja maksimal dan cepat untuk memulihkan situasi keamanan di Distrik Kiwirok, pasca-serangkaian gangguan KKB.
"Kami juga mengapresiasi aparat keamanan yang bertindak cepat untuk memulihkan situasi pasca-peristiwa di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang," ujarnya lagi.
GAMKI: Tindak tegas pelaku kekerasan terhadap nakes di Distrik Kiwirok Papua
Sabtu, 25 September 2021 18:06 WIB
Kami meminta kepada aparat keamanan untuk dapat menindak tegas dan menangkap pelaku kejahatan kemanusiaan.