Jakarta (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat mengungkap dokter muda perempuan Ranisa Larasati yang dianiaya sekuriti Hotel Bamboo Inn, Palmerah, merupakan murid berprestasi.
“Korban merupakan dokter berprestasi jika kita melihat latar belakangnya. Tahun 2014 dia meraih 10 besar nilai ujian nasional, dia ingin sertifikasi dokter jantung,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Sekuriti hotel di Palmerah aniaya seorang dokter
Namun langkah dokter muda tersebut tertunda, lantaran dianiaya oleh pelaku Abdul Jabar (30) seorang sekuriti hotel tersebut pada Minggu (20/12).
Arsya mengatakan pada tempurung kepala serta area sekitar korban terdapat retakan, lantaran dihantam kunci Inggris saat akan terjadi kejahatan seksual.
Baca juga: Kata Dokter: Saat ini masih "high risk" untuk ke salon
“Korban masih kritis di ICU RS Harapan Kita, kita doakan saja,” kata Arsya.
Sementara itu, Arsya menjelaskan pelaku tidak dipengaruhi oleh alkohol maupun obat-obatan terlarang dalam melakukan aksinya ini.
“Kita sudah cek urin, yang bersangkutan tidak menggunakan obat apapun. Jadi tindakan yang dilakukannya itu dengan sadar, ya dia sadar dengan apa yang akan dilakukannya,” ujar Arsya.
Baca juga: Dokter AS sebut anggota Kongres akan dapatkan vaksin di gelombang pertama
Abdul Jabar ditangkap tak kurang dari 12 jam setelah kejadian tersebut. Pelaku dikenakan pasal percobaan pemerkosaan dan penganiayaan serta pemerasan dengan pasal 53 junto 285 KUHP dan pasal 351 ayat 2 KUHP dan pasal 368 KUHP dengan ancaman minimal sembilan tahun penjara.
Dokter perempuan yang dianiaya di Palmerah ternyata murid berprestasi
Kamis, 24 Desember 2020 16:16 WIB
Arsya mengatakan pada tempurung kepala serta area sekitar korban terdapat retakan, lantaran dihantam kunci Inggris saat akan terjadi kejahatan seksual.