Serang (ANTARA) - Siklus banjir rob yang terjadi hingga dua kali dalam sebulan kini menjadi rutinitas yang menghantui warga di Kampung Karang Mulya Pancer, Kelurahan Banten, Kota Serang, Provinsi Banten.
Salah Seorang Warga, Susandi, di Serang, Selasa, menuturkan banjir rob kembali terjadi pada hari ini hingga merendam puluhan rumah warga sekitar.
Menurutnya banjir rob sudah menjadi bagian dari kalender bulanan yang dapat diprediksi melalui penanggalan Jawa.
"Kalau dihitung pakai tanggal Jawa, awal bulan tanggal 4 itu banjir sekitar 4 sampai 5 hari. Nanti pertengahan bulan dari tanggal 13 sampai 18, air naik lagi. Jadi sebulan bisa dua kali, jalanan ini kena terus setiap bulan," katanya.
Baca juga: Warga Muara Angke Pluit gelar resepsi pernikahan saat banjir rob pada Senin malam
Baca juga: Banjir rob kembali rendam pemukiman warga di Pluit Jakut
Ia mengaku kondisi yang terus berulang ini menimbulkan kekhawatiran mendalam, terutama saat air pasang didorong oleh angin kencang. Dalam kejadian rob kali ini, air merendam rumahnya hingga ketinggian 10 sampai 50 centimeter dan merusak perabotan.
"Sejauh ini belum ada perhatian dari pemerintah, tidak ada bantuan apa-apa. Kalau sudah begini kami pasti khawatir, takutnya ada tsunami juga," ujarnya.\
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan membenarkan bahwa kawasan tersebut merupakan langganan banjir rob dari luapan Sungai Cibanten.
Baca juga: BMKG minta waspada potensi hujan deras, angin kencang dan banjir rob
"Kami sudah lakukan asesmen, air memang sudah berangsur surut, tidak seperti tahun lalu. Namun kawasan ini memang langganan," katanya.
Menyikapi adanya anomali cuaca dan potensi bencana, Diat mengimbau seluruh warga, khususnya di area rawan, untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dini.
"BPBD siap bekerja maksimal dengan personel, peralatan, dan logistik jika terjadi kemungkinan terburuk. Kami berharap masyarakat juga dapat melakukan tindakan-tindakan awal apabila terjadi bencana," ucapnya.
