Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa negaranya menolak dan meminta agar Israel segera menghentikan rencana untuk mengambil alih Kota Gaza.
"China sangat prihatin dengan keputusan Israel, dan mendesak Israel untuk segera menghentikan langkah berbahaya tersebut. Kota Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam pernyataan tertulis di Beijing, Jumat.
Sebelumnya, kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tentara Israel (IDF) bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran.
Atas rencana tersebut, kabinet Israel pun memberikan persetujuan sekaligus menyetujui lima prinsip utama untuk mengakhiri perang.
Kelimanya adalah membongkar kelompok Palestina Hamas, memastikan pemulangan semua sandera baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, melucuti senjata Jalur Gaza, menjamin kendali keamanan Israel atas wilayah tersebut, serta membentuk pemerintahan sipil yang tidak dipimpin baik oleh Hamas maupun Otoritas Palestina.
"Cara yang tepat untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mewujudkan pembebasan orang-orang yang ditahan adalah gencatan senjata segera, dan kunci untuk menyelesaikan konflik di Gaza sepenuhnya adalah gencatan senjata," tegas Guo Jiakun.
