Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar rapat koordinasi pembinaan dan penataan toko modern di Pendopo Bupati Bogor, Rabu, guna menciptakan iklim usaha yang adil dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang menekankan pentingnya sinergi antara toko modern dan pelaku UMKM agar perkembangan ritel modern tidak menyingkirkan usaha kecil.
“Pesatnya pertumbuhan toko modern tentu menjadi perhatian kita semua. Namun kita tidak bisa hanya membiarkan ini berkembang tanpa arah. Harus ada sinergi yang adil antara toko modern dan pelaku UMKM,” kata Bupati Rudy.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 23 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengembangan, Penataan dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan.
Baca juga: Pemkot Bogor ungkap enam merek minyak goreng kemasan melimpah di toko ritel modern
Menurut Bupati, regulasi tersebut menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa minimarket, supermarket dan bentuk ritel modern lainnya tetap berada dalam koridor yang sehat dan berpihak pada kepentingan masyarakat lokal.
Salah satu kebijakan strategis yang disepakati dalam rapat tersebut adalah kewajiban bagi setiap toko modern untuk menyediakan etalase khusus produk UMKM lokal.
Hal ini dimaksudkan agar pelaku usaha kecil mendapatkan akses pasar yang lebih luas melalui jaringan distribusi ritel modern.
“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas. Satu gerai bisa jadi pintu bagi ribuan produk lokal untuk berkembang. Ini bukan hanya bisnis, ini soal keberpihakan,” ujar Rudy.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mulai akhir 2025, Pemkab Bogor akan memulai pembangunan kawasan ekonomi kolaboratif, yang akan menggabungkan toko modern dan UMKM dalam satu ekosistem usaha terpadu.
Baca juga: 100 Siswa SD Belajar Belanja Di Toko Modern
Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah daerah akan menggandeng BUMD, lembaga keuangan mikro, dan perbankan daerah seperti Bank BJB untuk memperkuat akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.
“Jangan sampai toko modern besar tumbuh subur tapi pelaku UMKM lokal tertinggal. Kita bangun ekosistem yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, perwakilan toko modern juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan Pemkab Bogor. Kepala Cabang Bogor 2 jaringan toko modern, Santoso Lubis, menyampaikan komitmennya untuk berkolaborasi mendukung penguatan ekonomi lokal.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan. Pemerintah telah memberi arahan yang jelas, dan kami siap merealisasikannya,” ujar Santoso.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan toko modern, pejabat teknis Pemkab Bogor, serta pelaku UMKM yang turut memberi masukan terhadap arah kebijakan penataan ritel modern di wilayah Kabupaten Bogor.
