Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran beras di sejumlah toko modern, untuk mengawasi kemungkinan adanya beras oplosan yang beredar di pasaran.
"Pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat menyusul maraknya isu beras oplosan di beberapa daerah di Indonesia," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, Dudi Mi’raz Imaduddin di Depok, Selasa.
Monitoring dilakukan terhadap sejumlah merek beras premium dalam kemasan di beberapa ritel modern, antara lain Tip Top, Yogya Department Store, Hypermart Tole Iskandar, dan Superindo GDC Depok.
Baca juga: Pemkot Depok hingga saat ini belum temukan beras oplosan
Merek yang diawasi di antaranya Sania, Raja Ultima, Raja Platinum, FS Setra Ramos, Fortune, Ayana, dan Topi Koki, yang sempat disebut dalam isu beras oplosan oleh pemerintah pusat.
Dudi Mi’raz menjelaskan, pengawasan dilakukan dengan memastikan kuantitas atau volume beras dalam kemasan. Dalam kegiatan ini, pihaknya menggandeng Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Kota Depok.
“Dari empat sampel toko yang kami periksa, tidak ditemukan kekurangan volume beras dari label kemasan. Misalnya kemasan tertulis 5 kilogram, hasil penimbangan menunjukkan 5,04 kilogram, artinya masih sesuai,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari delapan sampel beras kemasan 5 kg di Tip Top, seluruhnya menunjukkan volume yang sesuai.
Baca juga: Pemkot Depok pastikan ketersediaan beras mencukupi
Pemkot Depok awasi ketat perdagangan beras di sejumlah toko modern
Selasa, 29 Juli 2025 13:56 WIB
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok Dudi Mi’raz Imaduddin. ANTARA/Feru Lantara
