Jakarta (ANTARA) - Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dwi Ria Latifa meraih gelar doktor ilmu hukum dari Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP).
Dalam sidang terbuka promosi doktoralnya di Aula FHUP, Sabtu, Dwi Ria Latifa berhasil mempertahankan disertasi berjudul "Politisasi Identitas dalam Pemilihan Kepala Daerah: Pendekatan Hukum dan Demokrasi di Indonesia".
Disertasi ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemilihan umum di Indonesia, khususnya di tingkat daerah, yang kerap kali disalahgunakan untuk kepentingan politik identitas.
Dwi Ria Latifa menjelaskan salah satu contoh nyata yang dikaji dalam disertasinya adalah pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta, dimana terjadi penyalahgunaan informasi, hoaks, serta masifnya ujaran kebencian yang beredar di tengah masyarakat.
"Penyelenggaraan pemilu saat itu menjadi tercemar karena sebagian publik cenderung mendasarkan pilihan mereka pada kesamaan latar belakang agama, etnis, dan preferensi identitas lainnya, alih-alih visi dan kompetensi calon," katanya.
Akibatnya, kata dia, relasi sosial menjadi terbelah pertemanan, persahabatan, bahkan hubungan keluarga terganggu akibat perbedaan pilihan politik yang dibumbui sentimen identitas.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, menurut dia, Indonesia berisiko menghadapi bahaya propaganda yang lebih luas dan sistematis berbasis identitas primordial.
Disertasinya mengkaji secara mendalam tiga persoalan utama. Pertama, praktik politisasi identitas dalam Pilkada. Kedua, implikasinya terhadap kualitas demokrasi. Ketiga, urgensi penegakan hukum yang tegas dalam menangkal penggunaan identitas sebagai alat politik.
Sidang disertasi ini dipimpin oleh Ketua Sidang serta co-promotor, Rektor UP Prof. Adnan Hamid, yang turut memberikan bimbingan ilmiah selama proses penyusunan.
Berdasarkan hasil penilaian tim penguji, Dwi Ria Latifa dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93.
Rektor UP Prof. Adnan Hamid mengharapkan pencapaian akademik Dwi Ria Latifa dapat memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu hukum dan demokrasi di Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP (YPPUP) Siswono Yudo Husodo beserta jajaran pengurus dan pengawas YPPUP, serta sebagai tamu VIP antara lain Panda Nababan, Trimedya Pandjaitan, serta sejumlah tokoh politik dari PDIP Perjuangan.