Kupang (ANTARA) - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan bahwa seekor mamalia Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan mati terdampar di Pantai Amtasi, Desa Nonatbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Petugas sudah lakukan penanganan terhadap paus yang terdampar itu," kata Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi saat dikonfirmasi di Kupang,Jumat.
Dia menjelaskan, bahwa mamalia laut tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan Atapupu pada Sabtu, 5 April 2025 di perairan sekitar Tanjung Selowae, Desa Motadik.
Bangkai paus kemudian terbawa arus dan terdampar di Pantai Amtasi pada Selasa, 8 April 2025 pukul 15.00 WITA. Informasi terdamparnya paus itu, diteruskan oleh Kepala Dusun Maubesi kepada BKKPN Kupang pada Rabu, 9 April 2025.
Baca juga: 150 lebih paus pembunuh palsu terdampar di pantai Tasmania Australia
Menanggapi laporan tersebut, Tim Respon Cepat BKKPN Kupang segera berkoordinasi dengan pemerintah desa dan instansi terkait, serta langsung menuju lokasi kejadian pada malam harinya.
"Penanganan oleh petugas setelah petugas tiba di lokasi pada Kamis kemarin dan langsung identifikasi dan penanganan bangkai paus bersama Pemerintah Desa dan masyarakat," ujar dia.
Berdasarkan hasil identifikasi, jenis kelamin paus sulit untuk ditentukan karena kondisi bangkai telah mengalami pembusukan tingkat lanjut atau kode 4.
Panjang tubuh paus itu mencapai 11 meter dan lebar 2,5 meter. Lokasi terdampar tercatat pada koordinat -9.03376, 124.76463.
“Tim menghadapi sejumlah kendala di lapangan, antara lain lokasi yang sulit dijangkau serta akses jalan yang sempit dan berlumpur. Hal ini menghambat upaya penguburan menggunakan alat berat,” ujar dia.
Baca juga: DKP lakukan mitigasi cegah paus terdampar di perairan Sulbar
