Sukabumi (Antara Megapolitan) - Polda Jawa Barat, Polres Sukabumi dan Polsek Cisolok menyelidiki kasus dugaan pembunuhan sopir angkutan online yang jasadnya ditemukan membusuk di perkebunan warga di Jalan Cikelat.
"Kami masih memintai keterangan dari beberapa saksi yang menemukan jasad korban berjenis kelamin pria tersebut yang merupakan sopir angkutan online Grab," kata Direktur Reskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana melalui pesan pendeknya, Senin.
Informasi yang dihimpun, jasad korban yang belum diketahui identitasnya tersebut pertama kali ditemukan warga Kampung Cikelat, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yakni Isur sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (25/12).
Saksi saat itu, tengah melintas di sekitar perkebunan dan mencium aroma tidak sedap. Karena curiga dan penasaran, saksi saat itu menelusuri asal mula bau busuk tersebut dan terkejut setelah menemukan sesosok mayat pria yang sudah membusuk lahan kebun milik warga.
Temuan mayat itu pun langsung dilaporkan ke tokoh masyakat yang kemudian disampaikan kembali kepada pihak Polsek Cisolok. Dari hasil penyelidikan, polisi juga mendapatkan keterangan dari warga lainnya yakni seorang petani bernama Apen Supendi.
Petani itu, sempat menemukan bungkusan kantong plastik hitam yang ditutupi selimut coklat tidak jauh dari lokasi kejadian pada Minggu, (17/12). Adapun isi bungkusan itu yakni dua baju koko warna putih dan biru.
Kemudian kaus berwarna putih dan ada bercak seperti darah, sebuah dompet yang berisikan SIM A dan SIM C, KTP, telepon seluruh tanpa baterei, surat-surat lainya dan sebilah pisau atau gadik, peci, topi dan botol minuman.
"Anggota kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari hasil penyelidikan sementara, korban meninggal akibat dibunuh," tambahnya.
Umar mengatakan diharapkan dengan adanya keterangan saksi dan berbagai bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat ini pihaknya bisa segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.
Dugaan Pembunuhan Sopir Angkutan Online Diselidiki
Senin, 25 Desember 2017 22:05 WIB
Anggota kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari hasil penyelidikan sementara, korban meninggal akibat dibunuh.