Hamilton, Kanada (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (29/1) melaporkan hampir 430.000 warga Palestina telah berpindah dari Jalur Gaza bagian selatan ke utara.
"Mitra kemanusiaan kami memperkirakan bahwa lebih dari 423.000 orang telah melintasi wilayah dari selatan ke utara sejak dibukanya Jalan Salah ad-Din dan Al Rashid pada Senin," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa para pekerja kemanusiaan di lapangan menyediakan makanan, air, dan perlengkapan kebersihan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan.
Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga membagikan gelang identifikasi bagi anak-anak untuk membantu keluarga tetap aman dan terhubung selama perjalanan.
"Mereka yang berpindah termasuk anak-anak tanpa pendamping, wanita hamil, lansia, orang dengan penyakit kronis, penyandang disabilitas, dan mereka yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan," tambah Dujarric.
Dujarric juga menyoroti "memburuknya situasi kemanusiaan dan perlindungan secara drastis" di Tepi Barat yang diduduki Israel.
"Pasukan Israel terus melakukan operasi di wilayah Jenin dan Tulkarm di Tepi Barat bagian utara. Kami telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas penggunaan taktik militer mematikan dalam operasi ini," katanya.
Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric melaporkan bahwa "infrastruktur sipil telah dihancurkan dan layanan penting terganggu" di Tepi Barat yang diduduki. Akibatnya, hampir 1.000 warga Palestina terpaksa mengungsi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 45 truk kontainer bantuan Indonesia tiba di Gaza
Baca juga: Lebih dari 300 ribu pengungsi Palestina kembali ke Gaza