Makassar, Sulawesi Selatan (ANTARA) - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkomitmen memperkuat pembiayaan untuk sektor UMKM pertanian dan perikanan guna mendukung ketahanan pangan nasional.
"Tentu peran UMKM di sektor pertanian dan perikanan sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Dia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki lebih dari 29 juta UMKM di sektor pertanian yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.
Dari total UMKM pertanian, 99 persen di antaranya merupakan usaha perseorangan, sementara sisanya terdiri dari 0,02 persen usaha berbadan hukum dan 0,04 persen usaha lainnya.
"Angka ini menunjukkan bahwa sektor ini adalah tulang punggung ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Namun demikian, menurut Wamen UMKM, sektor pangan masih menghadapi tantangan besar. Salah satu isu utama adalah rendahnya indeks inklusi keuangan bagi petani, pekebun, dan nelayan, yang saat ini berada di angka 62,26 persen.
Selain itu, regenerasi petani menjadi masalah krusial, mengingat 64,2 persen tenaga kerja di sektor pertanian berusia di atas 45 tahun.
Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah terus memperkuat kebijakan pembiayaan inklusif bagi UMKM, khususnya di sektor pangan.

Wamen UMKM menyebutkan bahwa pada 2024, pemerintah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp282 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp260 triliun.
Baca juga: Menteri UMKM tekankan AO PNM dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat
Baca juga: Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor lantik jajaran pengurus
Baca juga: PaDi dukung pertumbuhan bisnis UMKM