Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi di tiga kecamatan, Agrabinta, Kadupandak dan Takokak yang mengalami pergeseran tanah, meski lahan relokasi sudah disiapkan.
Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur Minggu, mengatakan hasil kajian awal ada tiga kampung di tiga kecamatan yang harus direlokasi, namun hingga saat ini hasil kajian dari Badan Geologi belum diterima Pemkab Cianjur.
"Berapa rumah yang harus direlokasi di tiga kampung tersebut, kami belum mendapat dapat pastinya, sehingga data sementara yang kami pegang hasil pendataan saat Tanggap Darurat Bencana (TDB)," katanya.
Baca juga: Dua kampung zona merah di Kadupandak Cianjur direlokasi
Baca juga: BPBD Cianjur Jabar relokasi delapan rumah warga di jalur longsor
Pihaknya mencatat akibat bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kecamatan di Cianjur, menyebabkan 4.434 rumah rusak dan 4.045 jiwa harus mengungsi, dengan rincian rumah rusak berat sebanyak 766 unit, rumah rusak sedang 861 unit, dan rumah rusak ringan sebanyak 2.029 unit.
Sedangkan pergeseran tanah terparah melanda dua kecamatan, Kadupandak dan Takokak, dimana untuk Kecamatan Kadupandak terdapat sekitar 450 rumah dan Kecamatan Takokak terdapat 278 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah dan di Kecamatan Agrabinta sekitar 45 rumah.
"Untuk data pasti masih dilakukan verifikasi, sesuai petunjuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan diberikan bantuan stimulan dari pemerintah pusat, kemungkinan jumlahnya bertambah termasuk yang direlokasi," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan huntap relokasi warga terdampak Gempa Cianjur tuntas sebelum Idul Fitri
Saat ini, tutur dia, pemerintah daerah bersama aparat desa sudah menyiapkan lahan milik desa untuk relokasi harus menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait kelaikan, sehingga pihaknya terus berkoordinasi agar cepat keluar hasil kajiannya.
Setelah hasil kajian keluar, pihaknya dapat memberikan kepastian pada warga yang akan direlokasi dan memastikan lahan yang disiapkan laik untuk dibangun perkampungan.
"Sambil menunggu hasil kajian, kami bersama dinas terkait melakukan verifikasi data rumah rusak ringan guna mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat, sedangkan yang rusak sedang dan berat nanti bersama Badan Geologi dan BNPB," katanya.