Kuala Lumpur (Antara Megapolitan/Reuters) - Malaysia melarang warganya bepergian ke Korea Utara dan menghalangi partisipasi tim sepak bolanya pada pertandingan kualifikasi Piala Asia. Larangan itu disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea akibat pengembangan misil dan nuklir Pyongyang.
Malaysia merupakan salah satu dari segelintir negara yang masih memiliki hubungan diplomatik dengan Korut. Namun hubungan tersebut telah tegang sejak pembunuhan saudara tiri laki-laki Kim Jong-un di bandara di ibu kota Malaysia pada tahun ini.
Larangan perjalanan akan ditinjau kembali setelah situasi kembali normal, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis.
Larangan tersebut juga mencakup perjalanan tim sepak bola Malaysia ke Pyongyang untuk pertandingan 5 Oktober, demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Reezal Merican Naina Merican.
"Larangan perjalanan mencakup semua warga Malaysia, dan tim sepak bola nasional Malaysia juga disertakan," ujar Reezal.
Berita tersebut menyebabkan pertandingan ditunda untuk ketiga kalinya, dengan Konfederasi Sepak Bola Asia mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa situasinya akan mengacu pada komite sepak bola yang bersangkutan untuk menentukan status masa depan dari pertandingan tersebut.
Badan regional tersebut mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk menunda pertandingan setelah Asosiasi Sepak Bola Malaysia mengatakan timnya terhambat larangan bepergian.
Pertandingan tersebut telah ditunda sampai 8 Juni dari tanggal aslinya 28 Maret, namun kedua tanggal tersebut dibatalkan karena kekhawatiran Malaysia akan keamanan pemainnya.
Pekan lalu, Korea Utara mengabulkan akses wilayah udara untuk presiden badan sepak bola Malaysia, anggota kerajaan Malaysia Tunku Ismail Sultan Ibrahim, kapanpun yang dia inginkan, sementara Pyongyang bersiap menjadi tuan rumah pertandingan Piala Asia.