Kuningan (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendeteksi keberadaan tiga ekor macan tutul (panthera pardus sebagai satwa asli di kawasan konservasi tersebut berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan sepanjang 2024.
“Tiga macan tutul asli Gunung Ciremai, serta satu satwa hasil introduksi,” kata Kepala Balai TNGC Toni Anwar saat dikonfirmasi di Kuningan, Jabar, Senin.
Dia menjelaskan, dari tiga ekor macan tutul yang terpantau melalui kamera pengawas, semua berjenis kelamin jantan, dengan dua individu bercorak kumbang (hitam) dan satu bercorak tutul terang.
Toni mengatakan, untuk satu satwa hasil introduksi merupakan macan tutul bernama Rasi yang berjenis kelamin betina, serta terakhir terdeteksi pada Juli 2024.
“Rasi adalah hasil pelepasliaran pada 2022, yang memiliki corak tutul terang namun satu satwa introduksi lain bernama Slamet Ramadhan, belum terdeteksi sejak April 2023,” ujarnya.
Keberadaan macan tutul Jawa sebagai spesies kunci sangat penting, dalam menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan Gunung Ciremai.