Bupati Sukabumi Marwan Hamami mempercepat proses relokasi warga Kampung Jayamekar, RT 17/07, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan penyintas bencana pergerakan tanah.
"Dari hasil pendataan jumlah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok ini sebanyak 42 kepala keluarga atau 121 jiwa," katanya usai meninjau lokasi pengungsian korban pergerakan tanah di Kampung Jayamekar, Sabtu.
Menurut Bupati,warga yang terdampak pergerakan tanah sebaiknya segera direlokasi, karena kondisi tanah di kampung ini sangat memprihatinkan, bahkan tanah hingga kini masih terus bergerak sehingga sudah tidak layak untuk dijadikan permukiman.
Baca juga: Pemkab Sukabumi siapkan lahan untuk relokasi untuk korban bencana
Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi yang melihat langsung lokasi pergerakan tanah, meminta kepada seluruh instansi yang terkait agar segera membuat rekomendasi relokasi, sehingga para penyintas bisa dipindahkan ke lokasi yang aman.
Selain itu, Pemkab Sukabumi pun sudah menentukan lahan untuk dijadikan lokasi relokasi warga Kampung Jayamekar ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Diharapkan, titik relokasi yang dilaporkan pihaknya ke dua instansi negara itu bisa segera mendapatkan jawaban, karena aktivitas pergerakan tanah mengancam keselamatan puluhan kepala keluarga.
Baca juga: Korban terdampak pergerakan tanah direlokasi ke lahan milik Pemkab Sukabumi
"Relokasi warga di kampung ini harus diutamakan, kami berharap BNPB cocok dengan lahan yang telah disediakan dan bisa segera membangun hunian untuk warga," tambahnya.
Selain meninjau lokasi bencana pergerakan tanah, Marwan yang didampingi unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan para penyintas dan mensosialisasikan rencana relokasi serta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada warga terdampak yang berada di posko pengungsian.
"Dari hasil pendataan jumlah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok ini sebanyak 42 kepala keluarga atau 121 jiwa," katanya usai meninjau lokasi pengungsian korban pergerakan tanah di Kampung Jayamekar, Sabtu.
Menurut Bupati,warga yang terdampak pergerakan tanah sebaiknya segera direlokasi, karena kondisi tanah di kampung ini sangat memprihatinkan, bahkan tanah hingga kini masih terus bergerak sehingga sudah tidak layak untuk dijadikan permukiman.
Baca juga: Pemkab Sukabumi siapkan lahan untuk relokasi untuk korban bencana
Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi yang melihat langsung lokasi pergerakan tanah, meminta kepada seluruh instansi yang terkait agar segera membuat rekomendasi relokasi, sehingga para penyintas bisa dipindahkan ke lokasi yang aman.
Selain itu, Pemkab Sukabumi pun sudah menentukan lahan untuk dijadikan lokasi relokasi warga Kampung Jayamekar ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Diharapkan, titik relokasi yang dilaporkan pihaknya ke dua instansi negara itu bisa segera mendapatkan jawaban, karena aktivitas pergerakan tanah mengancam keselamatan puluhan kepala keluarga.
Baca juga: Korban terdampak pergerakan tanah direlokasi ke lahan milik Pemkab Sukabumi
"Relokasi warga di kampung ini harus diutamakan, kami berharap BNPB cocok dengan lahan yang telah disediakan dan bisa segera membangun hunian untuk warga," tambahnya.
Selain meninjau lokasi bencana pergerakan tanah, Marwan yang didampingi unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan para penyintas dan mensosialisasikan rencana relokasi serta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada warga terdampak yang berada di posko pengungsian.