Jakarta (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menerima hibah satu kapal patroli lepas pantai (OPV) dari Pemerintah Jepang yang direncanakan rampung dibangun dan akan memperkuat armada kapal Bakamla pada tahun 2027.
Kapal OPV hibah dari Jepang itu dibangun oleh galangan kapal Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd., dan dibiayai Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Kepala Bagian Humas Bakamla RI Kolonel Bakamla Gugun Saeful Rachman saat dihubungi di Jakarta, Minggu, menjelaskan Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah datang langsung ke Minato, Tokyo, Jepang, Jumat (27/12), untuk meneken kontrak pengadaan kapal bersama CEO Japan Marine Science Inc. (JMS) Tomoyuki Koyama, dan CEO Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd. Shin Ueda di Minato, Tokyo.
Kontrak pengadaan kapal itu, sebagaimana disebutkan JICA dalam laman resminya, senilai 9 miliar yen atau setara lebih kurang Rp928 miliar.
Baca juga: Bakamla usir kapal China dari ke Laut Natuna Utara
Penandatanganan kontrak itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan hibah antara Bakamla RI dan Pemerintah Jepang yang disepakati pada 22 Maret 2024.
Kesepakatan itu juga bagian dari implementasi kerja sama teknis JICA dan Bakamla yang diteken pada 24 Oktober 2023, dan mulai diterapkan dua pihak pada 20 Februari 2024.
"Kapal yang diterima Bakamla berupa satu kapal patroli OPV dengan panjang 85,6 meter. Dalam kontrak pengadaan itu, pelatihan untuk personel/pengawak juga termuat di dalamnya," kata Kolonel Gugun.
Dalam acara penandatanganan kontrak di Minato, Kepala Bakamla RI menyampaikan terima kasih atas hibah kapal dari Pemerintah Jepang.
"Saya turut bangga atas penandatanganan kontrak hibah kapal ini yang sudah direncanakan sejak 2023 lalu demi menjaga keamanan dan keselamatan maritim di wilayah perairan kawasan," kata Laksdya Irvansyah saat acara sebagaimana dikutip dari siaran resmi Bakamla RI.
Baca juga: Bakamla RI ikuti lokakarya keamanan laut regional di Malaysia