Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM mengembangkan smart grid atau jaringan cerdas untuk mendukung transisi energi, dan energi baru terbarukan, guna mencapai target Emisi Nol Bersih (Net Zero Emission/NZE).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan smart grid telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 sesuai Undang-Undang No. 59 Tahun 2024.
"Melalui undang-undang tersebut proses pengembangan smart grid dibagi menjadi 4 tahapan yaitu, Penguatan Transformasi pada 2025-2029, Akselerasi Transformasi pada 2030-2034, Ekspansi Global di tahun 2035-2039 dan Perwujudan Indonesia Emas pada tahun 2040-2045,” ujar Jisman dalam acara “Workshop on International Knowledge and Experience Sharing for Distribution Smart Grid and Operations”.
Jisman menjelaskan bahwa dalam RPJPN Tahun 2025-2045, Smart Grid merupakan bagian penting dari strategi untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan efisien dalam sektor energi di Indonesia.
“Smart grid mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem kelistrikan, diharapkan dapat mendukung upaya pengelolaan energi yang lebih baik, meningkatkan efisiensi distribusi dan memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Jisman.
Koordinator Pengaturan Operasi Usaha Ketenagalistrikan Wahid Pinto Nugroho menyampaikan bahwa dalam peraturan, pengembangan smart grid harus mulai diimplementasikan di Jawa-Bali pada tahun 2020.