Karawang (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Pemkab Karawang, Jabar sepakat untuk bekerjasama membangun pintu air dan kolam retensi di wilayah Telukjambe Barat untuk mengatasi banjir langganan di sekitar Desa Karangligar, Karawang.
"Pintu air dan kolam retensi akan dibangun di titik pertemuan Sungai Cibeet dan Cidawolong, Telukjambe Barat," kata Kepala BBWS Citarum Dian Al Ma'ruf, dalam kunjungannya ke Karawang, Jumat.
Ia menyampaikan, sesuai dengan kajian yang telah dilakukan, bencana banjir langganan di sekitar Desa Karangligar terjadi karena air dari Sungai Cibeet tidak bisa langsung masuk ke sungai Citarum.
Saat volume air Sungai Citarum dan Cibeet besar, air di Cibeet tertahan sampai terjadi backwater di Sungai Cidawolong dan Kedunghurang yang menjadi akses banjir masuk ke Desa Karangligar dan sekitarnya. Sungai Cidawolong sebenarnya merupakan irigasi pembuang.
Baca juga: Pemkab Bekasi koordinasi dengan BBWS Citarum atasi tanggul jebol
Ia menyampaikan, dalam mengatasi persoalan itu sebenarnya ada upaya jangka panjang berupa pembangunan tiga bendungan di Bogor, yakni Cibeet, Cipamingkis, dan Cijurai.
Khusus Bendungan Cibeet diprediksi dapat mereduksi 30 persen air yang masuk ke Sungai Cibeet. Bendungan itu ditargetkan rampung pada 2029.
Sementara untuk langkah penanganan jangka menengah, kata Dian, dilakukan normalisasi sesuai elevasi yang telah didesain BBWS.
"Setelah itu kita pasang pintu, sebelahnya kolam retensi agar begitu dipasang pintu air tidak bisa masuk ke Cibeet. Cibeet juga tidak bisa masuk ke Cidawolong," katanya.
Untuk air dari Sungai Cidawolong bakal dipompa ke Sungai Cibeet dengan lebih dulu diparkir ke kolam retensi. Sehingga nantinya pengurangan air sesuai kapasitas pompa.
Baca juga: BBWS Citarum akan bangun waduk Cibeet
Pembangunan pintu air berikut kolam retensi itu direncanakan mulai 2025 dengan anggaran sekitar Rp80-100 miliar.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan BBWS dalam mengatasi banjir langganan di sekitar Desa Karangligar. Bahkan Pemkab Karawang siap menyiapkan lahan seluas satu hektare di dua titik untuk pembangunan pintu air dan kolam retensi.
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa mengaku akan mendorong penyelesaian banjir di Desa Karangligar dan sekitarnya. Sebab, wilayah itu menjadi daerah langganan banjir selama belasan tahun.