Pj Bupati nobatkan Mochamad Djanu Anshar Duta Stunting Kabupaten Bogor

Mochamad Djanu Anshar diapit Pj Bupati Bogor Bachril Bakri dan Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor)

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Penjabat Bupati Bogor Jawa Barat Bachril Bakri menobatkan peraih juara Nasional putra Anugerah Duta Kesehatan Indonesia Mochamad Djanu Anshar sebagai Duta Stunting Kabupaten Bogor.

“Selamat dan tentunya bangga atas prestasi yang diraih, atas prestasi ini kami jadikan Mochamad Djanu Anshar sebagai Duta Stunting Kabupaten Bogor,” ungkap Bachril di Cibinong, Kamis.

Ia berharap prestasi yang diraih Djanu sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Jonggol itu dapat menjadi contoh bagi seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Bogor.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan rasa bangga karena memiliki sumber daya manusia aparatur sipil negara yang hebat di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Pemkab Bogor catat angka stunting turun 1,57 persen selama tahun 2024
Baca juga: Pemkot Bogor kolaborasi cegah dan entaskan stunting pada baduta

“Beliau menjadi winner putra dalam acara anugerah kesehatan Indonesia. Semoga ini menjadi cikal bakal secara pribadi dan semakin sukses dalam melayani masyarakat serta memberikan teladan di Kabupaten Bogor," kata Ajat.

Djanu kini memiliki peran membantu Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menurunkan angka stunting untuk mengejar target angka stunting Nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di angka 14 persen.

Meski angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi, Berdasarkan hitungan SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) angka stunting di Kabupaten Bogor menurun 1,57 persen atau berkurang sebanyak 6.231 balita selama tahun 2024, menjadi 27,4 persen.

Baca juga: Pemkab Bogor lakukan digitalisasi data stunting agar penanganan efektif

Penurunan angka stunting ini dipaparkan dalam Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024. Diseminiasi tersebut untuk menyebarluaskan temuan audit, mengidentifikasi akar masalah stunting, dan merumuskan langkah-langkah strategis mengatasi masalah gizi kronis pada balita.(KR-MFS)