Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat menyiagakan pompa terdiri atas 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, serta 50 pompa apung untuk mengantisipasi banjir maupun genangan seiring masuknya musim hujan.
"Pompa-pompa tersebut akan difungsikan sesuai dengan tipenya," kata Kepala Sudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Purwanti menjelaskan pompa stasioner biasanya menyatu dengan rumah pompa sedangkan pompa mobile (mudah dipindahkan) lebih bersifat insidental apabila terjadi banjir atau genangan.Sedangkan untuk pompa apung biasanya difungsikan untuk mengatasi genangan di jalan-jalan lingkungan, jalan raya, ataupun pemukiman warga yang sempit.
Baca juga: Korpri Bekasi salurkan bantuan 10 unit mesin pompa air guna pemulihan banjir
"Fungsinya efektif untuk penanganan genangan di gang kecil yang sulit untuk dimasuki pompa mobile," tutur Purwanti.
Selain itu, kata Purwanti, pompa apung juga digunakan untuk mengosongkan air pada sebuah saluran saat dilakukan pengurasan atau pendalaman dasar saluran.
"Digunakan juga untuk dewatering pada kegiatan pengurasan saluran atau pembangunan turap," kata Purwanti.
Hingga kini, Sudin SDA telah menyiapkan sebanyak 50 pompa apung di seluruh wilayah Jakarta Barat, baik di tingkat suku dinas ataupun di tingkat satuan pelaksana kecamatan.
Baca juga: Pemkab Bekasi belanja mesin pompa senilai Rp2 miliar atasi genangan
Baca juga: DKI kerahkan 457 pompa keliling sedot genangan di Jakarta
"Sekitar 50 (pompa apung), tersebar di kecamatan dan suku dinas," ujar Purwanti menambahkan.
Purwanti mengatakan baik itu pompa apung, pompa mobile maupun pompa stasioner sudah disiagakan untuk mengantisipasi banjir.
"Kami siagakan terus kalau nanti muncul genangan atau banjir," ucap Purwanti.