Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan penambahan kapasitas pompa dan pintu air dalam rangka penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Basuki, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan banjir yang terjadi kali ini tidak hanya disebabkan banjir rob atau banjir pasang surut air laut, namun juga disebabkan oleh debit air hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (31/12/2022).
Rumah pompa yang terpasang masih kurang kapasitasnya untuk menyurutkan banjir dengan cepat.
Baca juga: Jembatan Nunpisa di Kabupaten Kupang jebol dan putus diterjang banjir pada Minggu
"Penanganan banjir yang ditangani sekarang adalah banjir dari hulu sungai dengan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sringin sebesar 10 meter kubik (m3)/detik dan Rumah Tenggang sebesar 12 m3/detik, sedangkan debit hujan kemarin sampai dengan 65 m3/detik. Artinya, kapasitas pompa masih kurang," ujarnya.
Sebagai penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR pada Selasa ini sudah mendatangkan pompa dari berbagai wilayah untuk menyedot dan menyalurkan air genangan ke laut.
Tambahan pompa penyedot air berkapasitas besar diharapkan dapat mempercepat penanganan banjir di Kaligawe dan jalur jalan Pantai Utara Kota Semarang.
Baca juga: BMKG: Gempa di Jayapura akibat adanya aktivitas subduksi
Sebagai penanganan jangka panjang, dia mengatakan akan menambah jumlah pintu air di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Rumah Pompa Kali Sringin.
"Jadi nanti penanganannya di Rumah Pompa Sringin akan ditambah delapan pintu, bukan pompanya. Untuk di Tenggang ada enam pintu, ini sudah kita pesan pintunya dan akan dipasang," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir Semarang, Menteri PUPR instruksikan tambah kapasitas pompa
Menteri PUPR instruksikan agar pompa ditambah untuk atasi banjir di Semarang
Selasa, 3 Januari 2023 22:35 WIB