Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membahas regulasi, teknologi dan perkembangan keselamatan penerbangan bersama 13 negara Asia Pasifik dalam pertemuan otoritas penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik dengan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat yang dilaksanakan di Bali.
“Suatu kehormatan besar bagi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting ini, yang mempertemukan perwakilan mitra FAA dari wilayah Asia Pasifik untuk membahas kolaborasi guna memajukan keselamatan penerbangan secara seimbang dengan perkembangan teknologi penerbangan sipil yang ramah lingkungan,” kata Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sigit Hani Hadiyanto saat membuka pertemuan tersebut di Denpasar, Bali, Selasa.
Menurutnya, ruang udara di kawasan Asia Pasifik berfungsi sebagai katalis kemajuan, memfasilitasi perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya, mempromosikan pariwisata, dan pertukaran budaya dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Hal tersebut memberikan tanggung jawab bersama untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang bergantung pada transportasi udara. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dan kerja sama serta kolaborasi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat,” kata Sigit dalam keterangan di Jakarta.
Kemenhub berharap wawasan dan hasil diskusi dari kegiatan ini menjadi katalisator perubahan positif dan mengarah pada kemajuan dalam bidang keselamatan, lingkungan, dan perkembangan teknologi penerbangan sipil yang tidak hanya bermanfaat bagi kawasan Asia Pasifik, namun juga seluruh komunitas penerbangan global.
Sigit menyebutkan acara yang berlangsung hingga 10 Mei 2024 itu, dihadiri 13 negara Asia Pasifik di antaranya Indonesia sebagai tuan rumah, Australia, China, Taiwan, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, dan Timor Leste.