Karawang (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin apel kesiapsiagaan Satgas Anti-Premanisme di kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis.
"Satgas ini dibentuk untuk melindungi masyarakat dari berbagai praktik pemalakan dan intimidasi yang sering terjadi di berbagai sektor," kata Dedi Mulyadi, di Karawang.
Ia menyampaikan apel kesiapsiagaan tersebut menjadi penanda siap dan siaganya jajaran Satgas untuk menekan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat, khususnya dalam menyambut Lebaran 2025.
Menurut dia, Satgas Anti-Premanisme dibentuk di antaranya bertujuan untuk melindungi warga.
"Yang disebut warga ini masyarakat biasa, petani, pedagang, buruh, hingga pengusaha. Semuanya harus dilindungi karena premanisme itu berlangsung mulai dari pasar, jalan, sampai ke kawasan industri," katanya.
Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi targetkan tahun 2025 Jabar bebas premanisme
Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tegaskan insentif delman-becak bukan pemborosan
Ia menyebutkan bahwa selama ini seringkali terjadi kasus pemalakan yang dialami sopir truk di jalan, pedagang di pasar hingga pelaku industri di kawasan industri.
Dengan demikian, katanya, Satgas Anti-Premanisme di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat akan bertindak tegas untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Dia menyebutkan bahwa selama ini Satgas Anti-Premanisme sudah beroperasi. Bahkan jika ditotalkan, Satgas ini telah menangkap lebih dari 20 pelaku aksi premanisme di berbagai daerah seperti di Bekasi, Subang, dan di daerah lainnya.
Satgas Anti-Premanisme ini terdiri atas unsur TNI-Polri, dan POM atau Polisi Militer.
"Jadi sekarang Satgas sudah beroperasi, bukan hanya sekadar tahap imbauan, tetapi juga penindakan," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar keluarkan Pergub larangan alih fungsi lahan
Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan saat ini operasional Satgas masih berjalan secara mandiri dan swadaya.
"Satgas sementara operasionalnya mandiri dulu, swadaya dulu kami, supaya bisa memberikan yang terbaik," katanya.
Aep mengaku belum ada regulasi terkait dengan pembentukan dan beroperasinya Satgas Anti-Premanisme di Karawang.
Ia memastikan tanpa menunggu regulasi lebih lanjut, sesuai instruksi Gubernur Dedi Mulyadi Satgas akan terus beroperasi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Meski begitu pihaknya akan segera mengurus regulasi tersebut.