Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup menyoroti urgensi untuk melakukan konservasi air di Tanah Air ketika menghadapi kondisi cemaran di sungai-sungai, mengingat peran penting air dalam kehidupan.
Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH Sigit Reliantoro dalam diskusi Forum Air Indonesia di Jakarta, Rabu, mengatakan banyak daerah aliran sungai di Indonesia yang berada dalam kondisi tercemar, sebagian besar karena limbah rumah tangga dan industri.
"Dari segi kualitas kita melakukan pemantauan di 2.198 sungai, ada 8.627 titik yang memenuhi baku mutu itu hanya 2,19 persen. Sebagian besar, 96 persen itu cemar ringan kemudian ada beberapa yang cemar berat," kata Sigit dalam acara yang memperingati Hari Air Sedunia yang dilakukan setiap 22 Maret.
Menghadapi kenyataan bahwa mayoritas sungai Indonesia berada dalam beragam tingkatan cemaran, dia menyebut untuk memenuhi kebutuhan air diperlukan teknologi pengolahan.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyebut pemerintah terus berupaya untuk mengelola sumber daya air dan meningkatkan daya tampungnya, terutama diperuntukkan bagi konsumsi masyarakat untuk berbagai kebutuhan.
Baca juga: Degradasi hutan dan tantangan mengelola air bersih
Baca juga: Perumda Tirta Bhagasasi salurkan bantuan selama tanggap darurat bencana