Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi se-Sumatera dengan sinergi dan simultan berupaya menurunkan tingkat kemiskinan di wilayah Sumatera, dari 11,03 persen per September 2016, menjadi sebesar 7,3 persen tahun 2019, sebagaimana target dalam RPJMN 2015-2019.
Demikian disampaikan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo yang diwakili Sekda Provinsi Lampung Sutono dalam Rapat Teknis II forum Koordinasi Gubernur se-wilayah Sumatera Dengan Tema "Penguatan Peran Strategis Forum Koordinasi Gubernur se-Wilayah Sumatera", di Bandarlampung, Rabu malam (29/03/2017).
Acara itu dihadiri Deputi Pengembangan Regional BAPPENAS Dr Ir Arifin Rudianto MSi, perwakilan Gubernur dari 10 Provinsi di Sumatera, dan para bupati/wali kota se-Provinsi Lampung.
Menggenjot Sektor-sektor Unggulan
Dalam sambutannya, Sekdaprov Lampung Sutono mengatakan, kemajuan pembangunan wilayah Sumatera terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui Bappenas diharapkan peningkatkan peran dari Forum Koordinasi Gubernur se-Wilayah Sumatera sebagai Forum Musrenbang Regional Sumatera, dan menjadi bagian dari Musrenbang Nasional.
"Pulau Sumatera Kontribusi PDRB-nya kedua terbesar terhadap pembangunan ekonomi nasional, yaitu sebesar 22,03 persen. Ditargetkan untuk terus meningkat hingga 24,6 persen pada 2019. Dengan posisi yang begitu strategis perkembangan ekonomi global, wilayah Sumatera sangat berpeluang menjadi lokomotif utama dalam pembangunan nasional selanjutnya, setelah Pulau Jawa," ujar Sekda.
Karena itu Program Prioritas Nasional di Wilayah Sumatera harus disinergikan. Sehingga secara optimal dapat berkontribusi terhadap peningkatan Pertumbuhan Ekonomi se-Wilayah Sumatera.
Tahun 2018, ekonomi Wilayah Sumatera secara nasional ditargetkan tumbuh sebesar 7 persen, yang artinya harus meningkat sebesar 2,71 persen dari kondisi pertumbuhan ekonomi Sumatera saat ini sebesar 4,29 persen.
"Hal ini mengharuskan kita menggenjot sektor-sektor unggulan seperti pengembangan kawasankawasan ekonomi, pembangunan industri pengolahan. Quick Win dapat kita lakukan adalah menggerakkan sektor pariwisata," ujar Sekdaprov.
Pengembangan kawasan strategis nasional yang tersebar di wilayah Sumatera, seperti Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan Tanjung Api-api, Kawasan Industri Langsa, Rencana Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (Provinsi Sumatera Utara) dan Tanggamus (Lampung), Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan, Karimun, dan Sabang.
Selain itu pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya di Provinsi Aceh diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Upaya ini diharapkan mengkondisikan menjadi sentra pengolahan komoditas unggulan yang bahan bakunya diutamakan dipasok dari Provinsi se-Wilayah Sumatera.
Jembatan Selat Sunda
Karo Humas dan Protokol Pemprov Lampung Bayana menambahkan, Provinsi Lampung kembali menggalang dukungan seluruh Provinsi di Sumatera untuk kembali menggagas terwujudnya Pembangunan Jembatan Selat Sunda sebagai strategi percepatan pertumbuhan ekonomi selanjutnya di pulau Sumatera.
Usai dibuka secara resmi, Rapat Teknis II Forum Konunikasi Gubernur Wilayah Sumatera disaksikan Deputi Pengembangan Regional BAPPENAS Arifin Rudianto juga dilakukan serah Terima Sekretariat Forum Koordinasi Gubernur se-Sumatera dari Provinsi Lampung ke Provinsi Jambi. (RLS/HMS/ANT/BPJ/MTh).
Gubernur Se-Sumatera Sinergi Di Lampung Tekan Kemiskinan
Jumat, 31 Maret 2017 6:19 WIB
Provinsi Lampung kembali menggalang dukungan Seluruh Provinsi di Sumatera untuk terwujudnya Pembangunan Jembatan Selat Sunda sebagai strategi percepatan pertumbuhan ekonomi selanjutnya di pulau Sumatera.