Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyalurkan bantuan untuk warga miskin di Desa Lubang Buaya Kecamatan Setu sebagai upaya menekan angka kemiskinan ekstrem serta kasus tumbuh kembang.
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir mengatakan bantuan yang diberikan berupa telur sebanyak 45 kilogram, 140 susu kemasan, 140 makanan ringan jenis biskuit, serta 10 paket bantuan yang khusus diberikan langsung kepada warga.
"Kami salurkan bantuan ini melalui Camat Setu di aula kantor kecamatan. Khusus 10 paket lainnya kami berikan langsung kepada warga bertepatan dengan kunjungan kami," kata Nur Chaidir di Cikarang, Jumat.
Dirinya berkesempatan mengunjungi sejumlah rumah warga yang memiliki anak terindikasi mengalami gangguan pertumbuhan untuk silaturahmi, memberikan dukungan moril, serta menyerahkan bantuan berupa paket makanan berisi telur, susu dan biskuit.
Baca juga: Pemkab Bekasi salurkan bantuan sosial kepada 1.160 keluarga miskin ekstrem
"Alhamdulillah kami dari Disperkimtan Kabupaten Bekasi melakukan LO (Liaison Officer) untuk penurunan angka stunting yang ada di wilayah Kecamatan Setu, didampingi Pak Camat. Terima kasih juga sudah hadir teman-teman dari Dinkes dan DP2KB," ucapnya.
Dia mengatakan kondisi sanitasi layak dan sehat juga menjadi salah satu indikator penting yang harus terpenuhi dalam menurunkan prevalensi penyakit tumbuh kembang anak atau stunting selain memberikan bantuan asupan makanan.
Berkaitan dengan itu, pihaknya juga tengah menuntaskan program pembangunan Sistem PengolaKami salurkan bantuan ini melalui Camat Setu di aula kantor kecamatan. Khusus 10 paket lainnya kami berikan langsung kepada warga bertepatan dengan kunjungan kami," kata Nur Chhan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) atau lebih dikenal dengan jamban.
"Kami membangun jamban-jamban yang ada di lingkungan perumahan yang notabene untuk masyarakat kurang mampu dan itu salah satu program penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem di Disperkimtan," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi serahkan donasi untuk Palestina ke BAZNAS
Chaidir menyebutkan pembangunan SPALD-S tahun ini mencapai 1.825 titik yang tersebar pada 22 desa di 12 kecamatan sebagai upaya masif menanggulangi persoalan masyarakat tersebut.
Ia berharap kolaborasi serta komitmen bersama dari seluruh pihak baik pemerintah daerah, peran swasta, maupun unsur terkait serta berbagai lapisan masyarakat dapat membantu Pemkab Bekasi yang tengah berupaya mempercepat penurunan angka kemis
kinan dan stunting sesuai program prioritas pembangunan nasional.
"Sesuai instruksi Penjabat Bupati Bekasi, Pak Dani Ramdan, meskipun target nasional tahun depan 2024. Untuk Kabupaten Bekasi di akhir tahun 2023 ini bisa mencapai angka prevalensi di bawah 14 persen. Semoga seluruh kontribusi dan kerja sama ini bisa mengentaskan stunting yang ada di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Camat Setu Joko Dwijatmoko menyambut baik kegiatan pendampingan Disperkimtan Kabupaten Bekasi yang turut berkontribusi memberikan bantuan untuk menangani stunting di wilayah Kecamatan Setu.
Baca juga: BAZNAS Bekasi himpun donasi Rp1,3 miliar untuk Palestina
"Atas nama Pemerintah Kecamatan Setu kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Disperkimtan Kabupaten Bekasi sebagai LO dalam pengurangan stunting, secara door to door memberikan bantuan untuk 21 balita yang terindikasi stunting di Desa Lubang Buaya," ucapnya.
Joko menyatakan sebagaimana hasil deklarasi ODF (Open Defecation Free) Pemerintah Kabupaten Bekasi, seluruh desa di Kecamatan Setu akan mengoptimalkan anggaran desa yang ada untuk penurunan stunting melalui program pembangunan jamban sehat.
"Sudah kami instruksikan juga kepada seluruh kepala desa agar penggunaan anggaran dana desa tidak hanya terfokus pada perbaikan fisik seperti infrastruktur jalan, melainkan juga pengembangan kualitas SDM dengan pencegahan stunting yang salah satunya digunakan untuk membangun jamban sehat demi sanitasi bersih dan layak," kata dia.