Jakarta (ANTARA) - Uzbekistan akan menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia Tengah-Uni Eropa pertama yang akan menjadi tonggak sejarah baru bagi peningkatan hubungan dan kerja sama antara kedua regional tersebut.
Dilansir dari media Dunyo Kementerian Luar Negeri Uzbekistan, Kamis, pertemuan dalam format Uni Eropa-Asia Tengah pada 4 April 2025 tersebut tersebut merupakan inisiatif Presiden Shavkat Mirziyoyev yang disampaikan dalam pertemuan kepala negara Asia Tengah dan Presiden Komisi Eropa pada 2022.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Uni Eropa terhadap aspirasi kami mencapai keterbukaan, kemakmuran, dan kekuatan kawasan,” kata Mirziyoyev dalam wawancara bersama Euronews, dilaporkan Dunyo.
“Penting bagi kami supaya EU memiliki tujuan yang sama dalam mentransformasi Asia Tengah menjadi kawasan yang bersatu dan dinamis serta siap terhadap kemitraan yang terbuka dan setara dengan semua pemangku kepentingan,” ucap Presiden Uzbekistan.
Uzbekistan memandang penguatan integrasi di kawasan Asia Tengah meningkatkan potensi kerja sama di berbagai sektor dengan Uni Eropa, yang pada 2019 telah memperbarui rencana strategi Asia Tengahnya yang mencantumkan kerangka kebijakan baru terkait kerja sama EU-Asia Tengah.
Terlebih, setelah pertemuan pemimpin Asia Tengah dan Komisi Eropa pada 2022, kedua pihak terus mengembangkan dialog politik yang konstruktif serta kerja sama di berbagai bidang, seperti digitalisasi, pembinaan energi, serta ekonomi dan perdagangan.
Baca juga: Warga Eropa ingin peran perlindungan Uni Eropa lebih kuat