"Kegiatan bersama warga Muhammadiyah ini selain untuk memperkuat silaturahim juga ingin mencontoh bagaimana perjuangan Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam dakwah dan merebut kemerdekaan," kata Fahmi di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia, acara nonton bersama ini juga tidak hanya sebatas hiburan semata tetapi banyak yang harus dicontoh dari sosok Buya Hamka khususnya kaum muda karena banyak nilai dan pembelajaran hidup yang disampaikan dalam perjalanan ada tantangan, dinamika serta menerapkan idealisme dan prinsip hidup yang dipegang dengan kuat.
"Nonton bareng (nobar) yang juga dihadiri Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Sukabumi itu diharapkan bisa mencontoh bagaimana kiprah Buya Hamka sebagai anggota persyarikatan Muhammadiyah maupun sebagai seorang suami dan ayah," katanya.
Baca juga: Sutradara Fajar: Butuh waktu 30 hari bangun set surau & kincir angin di film "Buya Hamka"
Dalam film tersebut, menurut Fahmi, juga disajikan tayangan bagaimana Buya Hamka yang terus berjuang tanpa henti sebagai sosok ulama besar.
"Film tersebut juga bisa menjadi referensi bagi seluruh masyarakat tidak hanya warga Kota Sukabumi saja tetapi juga Indonesia, di mana sosok Buya Hamka yang rela mengorbankan jiwa, raga, dan hartanya untuk memperjuangkan syiar Islam maupun dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah," katanya.
Selain itu, Buya Hamka pun merupakan tokoh yang berhasil mempersatukan rakyat Indonesia dan mengobarkan semangat perjuangan. Bahkan, dalam film tersebut pun banyak ilmu yang didapat melalui kutipan Buya Hamka seperti "kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup".
Baca juga: Film "Buya Hamka" dirilis pada 20 April 2023 sambut Ramadhan
Tentunya kutipan Buya Hamka itu memiliki arti yang sangat kuat di mana manusia harus terus berupaya dan berjuang agar berguna baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
"Kami banyak mendapatkan kesan dan pesan dari film yang menampilkan sosok Buya Hamka ini di mana beliau menampilkan idealisme dan prinsip-prinsip sangat kuat serta menampilkan karakter seorang pemimpin Muhammadiyah dalam gerakan dakwah," katanya.
Orang nomor satu di Kota Sukabumi ini juga mengutip kutipan Buya Hamka lainnya yakni "kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja", yang memiliki makna manusia memiliki akal yang bisa digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan.
Baca juga: Jusuf Hamka dengan cita-cita membangun 1.000 masjid
Fahmi berharap acara bersama dengan warga Muhammadiyah ini selain bisa terus memperkuat jalinan silaturahim dan persaudaraan juga bisa menjadikan Buya Hamka sebagai motivasi bagi warga Sukabumi dalam melanjutkan pergerakan dakwah dengan semangat perjuangan yang terus menyala.