Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menyampaikan salam perpisahan sekaligus permohonan maaf dan terima kasih saat rapat koordinasi (rakor) terakhir dengan kepada para camat dan lurah se-Kota Sukabumi, Selasa.
"Rakor selain untuk membahas capaian kinerja Pemkot Sukabumi selama masa kepemimpinan saya, tetapi juga dimanfaatkan menyampaikan salam perpisahan, permohonan maaf dan apresiasi kepada seluruh camat dan lurah atas kinerja, kerja keras dan kerja sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," katanya di Sukabumi, Selasa.
Menurut Kusmana, selama menjadi Penjabat Wali Kota Sukabumi kurang lebih sekitar 17 bulan, banyak pelajaran, pengalaman, dan cerita yang didapat. Ia pun merasa bersyukur atas kebersamaan yang telah dibangun meskipun baru "seumur jagung".
Baca juga: Wali Kota Sukabumi imbau semua pihak harus hormati hasil Pilkada 2024
Jabatan merupakan amanah dan pemimpin akan datang silih berganti, maka dari itu usai menjalankan amanah ini selama satu tahun lima bulan, dirinya harus kembali ke kota kelahirannya di Bandung untuk kembali menjalankan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Jabar.
Pihaknya berharap tali silaturahmi tidak terputus dan optimistis di bawah pimpinan Wali dan Wakil Kota Sukabumi terpilih periode 2025-2030 yakni Ayep Zaki-Bobby Maulana, Kota Sukabumi akan semakin baik dan terdepan.
"Kami hanya akan membawa cerita bahagia dan persaudaraan yang luar biasa selama di Kota Sukabumi. Jika ada hal yang kurang berkenan dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf," tambahnya.
Di sisi lain Kusmana memaparkan beberapa capaian kinerja yang berhasil dilaksanakan selama dirinya menjabat, salah satunya penurunan angka stunting.
Baca juga: Pj Wali Kota Sulabumi sebut operasi pasar bersubsidi jaga stabilitas harga
Berkat perhatian serius dari Pemkot Sukabumi yang dibantu oleh camat dan lurah, serta dukungan program dan kebijakan yang tepat sasaran angka stunting di Kota Sukabumi berhasil diturunkan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Sukabumi pada 2021 sebesar 19,1 persen, kemudian 2022 sebesar 19,2 persen, 2023 sebesar 26,9 persen, dan pada 2024 terjadi penurunan drastis menjadi 6,38 persen atau sebanyak 1.291 balita yang masih berstatus stunting.
Tentunya berkat kerja sama seluruh komponen masyarakat dan didukung penuh oleh kerja keras para camat dan lurah angka stunting turun.