Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadhan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah atau GPM di Kantor Kelurahan Nanggewer Mekar, Cibinong.
"Pemerintah juga ingin memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang bulan puasa," kata Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin.
Ia menjelaskan, Gerakan Pangan Murah menjadi upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memudahkan masyarakat untuk menjangkau berbagai kebutuhan pangan dengan harga di bawah rata-rata.
Gerakan Pangan Murah memberikan subsidi berupa fasilitasi distribusi pangan dari Pemkab Bogor senilai Rp2.000 per kilogram.
“Apa-apa kan di luar sudah mahal. Sekarang, dengan adanya acara ini, kami merasa sangat terbantu. Harapan saya, semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan,” ujar Bachril.
Pemerintah Kabupaten Bogor sudah lebih dari 37 kali menyelenggarakan GPM sejak tahun 2024 dengan omzet di atas Rp3,8 miliar.
Selama 37 kali penyelenggaraan, sebanyak 264.957 kilogram komoditas telah dijual dalam GPM, terdiri dari beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 100 ton, beras medium 81 ton, telur ayam ras 13,8 ton, daging ayam ras 3 ton, daging sapi 2 ton.
Kemudian, minyak goreng 35 ribu liter, gula pasir 24 ribu kilogram, cabai rawit merah 762 kilogram, cabai merah keriting 751 kilogram, bawang merah 17.00 kilogram, dan bawang puting 1.750 kilogram.
Gerakan Pangan Murah ini menjual berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga jual di pasaran, seperti beras SPHP dijual dengan harga Rp54 ribu/5 kilogram.
Baca juga: Pemkab Karawang gelar Gerakan Pangan Murah stabilkan harga
Baca juga: Pemkab Bogor raih juara tiga Gerakan Pangan Murah tingkat provinsi
Baca juga: Pemkab Bogor gelar gerakan pangan murah kendalikan angka inflasi