Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengatakan hibah kapal patroli dari Jepang ke Indonesia akan meningkatkan hubungan militer dan bilateral antara kedua negara.
"Dengan adanya hibah tersebut juga bisa berkontribusi pada penguatan kerja sama pertahanan kedua negara," kata Frega usai pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut Frega, kedatangan dua kapal patroli hibah Pemerintah Jepang tersebut akan membantu TNI AL dalam memantau wilayah laut Indonesia.
Selain itu, kapal hibah tersebut juga akan membantu pemerintah menjaga wilayah perbatasan Indonesia yang terdiri dari beragam kepulauan kecil.
Baca juga: DPR setujui penerimaan hibah kapal patroli dari Jepang
Meski dianggap sangat membantu, Frega mengatakan TNI tidak bisa begitu saja menerima kapal hibah tersebut. Pihaknya harus mengikuti beberapa prosedur tertentu agar pengoperasian kapal nantinya tidak terkendala.
"Kita juga tidak ingin terburu-buru nanti ada malaadministrasi dan tentunya kita juga melihat dengan adanya hibah tersebut bisa berkontribusi pada penguatan kerja sama pertahanan kedua negara," jelas Frega.
Mengenai kapan dua kapal hibah dari Pemerintah Jepang tersebut sampai di Indonesia dan benar-benar bisa digunakan TNI AL, Frega belum bisa menjelaskan hal tersebut.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa dua kapal patroli hibah dari Pemerintah Jepang akan memperkuat Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, guna pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: KSAL sebut kapal hibah dari Jepang selesai dibangun tahun depan
Baca juga: Bakamla RI terima hibah satu kapal patroli lepas pantai dari Pemerintah Jepang
"Karena IKN memang saat ini di Balikpapan, di Lanal-nya, di Lantamal (Pangkalan Utama TNI AL), itu masih kurang untuk patrol boat-nya (kapal patroli)," kata Ali dalam konferensi pers sebelum menghadiri Rapat Pimpinan TNI AL di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Selain itu, Ali mengatakan bahwa kapal hibah tersebut ditempatkan di IKN karena mempertimbangkan aspek geografis IKN.
"IKN itu kan ada sungai dan kapal ini kecil, 18 meter, bisa masuk ke sungai-sungai dan bisa melaksanakan patroli keamanan untuk di wilayah IKN," ujarnya.
Oleh sebab itu, Laksamana Ali berharap kapal hibah tersebut dapat membantu keamanan di IKN, meskipun seluruh aparat maritim telah bersinergi untuk mengamankan IKN.