Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sedang menelusuri kontak erat pasien COVID-19 varian Kraken yang telah masuk Indonesia.
“Sekarang kita sedang melakukan kontak eratnya di mana saja,” katanya setelah menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan pasien COVID-19 varian Kraken ditemukan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasien tersebut juga diketahui pernah berpergian ke Jakarta.
Baca juga: China terapkan "lockdown", sekitar 80.000 turis terjebak di Sanya
Dia menekankan pasien varian Kraken itu langsung terdeteksi oleh pemerintah karena metode surveilans atau pengintaian di Indonesia sudah cukup baik.
"Sekarang kita sedang lakukan surveilans. Itu baru masuk kita langsung tahu jadi memang sistem surveilans kita sudah bagus," ujarnya.
Kraken merupakan varian COVID-19 turunan dari Omicron. Kementerian Kesehatan mendeteksi ditemukan Kraken setelah melakukan genome squencing atau metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia.
Baca juga: Menteri BUMN sebut vaksin pelat merah buatan Bio Farma hampir rampung
Budi menekankan dengan masuknya varian Kraken ke Indonesia, masyarakat diimbau tidak panik. Masyarakat juga diimbau menggunakan masker jika berada di dalam ruangan yang padat atau sedang dalam keadaan tidak sehat.
Selain itu, kata dia, imunitas komunitas di Indonesia sudah relatif baik.
“Kita harapkan sero survei akan keluar di Februari 2023. Selama populasi kita baik terutama yang orang tua yang punya komorbid itu imunitasnya masih tinggi. Insyaallah kalau ada varian baru bisa tertangani,” ujarnya.
Baca juga: Bio Farma: Vaksin BUMN diprioritaskan untuk anak dan 'booster'
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui penularan Kraken memang cepat. Namun Kraken tergolong varian yang lemah.
“Apa artinya? Hospitality-nya tidak tinggi,” ujarnya.