Jakarta (ANTARA) - Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) menyiapkan tiga program terobosan untuk menghadapi ancaman resesi pada tahun 2023.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum FKP Mikail Rakhimi dalam talkshow bertajuk "Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha Muda Dalam Menghadapi Ancaman Resesi di 2023" di Jakarta, Rabu.
"Kendala yang paling kami alami saat ini sebenarnya komunikasi. Terobosan kami tahun depan untuk program sebenarnya kita punya tiga program besar yang kemudian kita kolaborasi dengan beberapa stakeholder baik swasta maupun pemerintah," kata Mikail.
Untuk program kedepan, lanjut Mikail, pertama tentang inkubasi kita dari tingkat pusat maupun tingkat daerah kita sedang menyusun bagaimana inkubasi dengan satu materi yang sama dengan satu root map yang sama.
"Kedua kita sedang bicara tentang pesantren preneur kita melihat bahwa ternyata hari ini Indonesia ini punya pesantren yang lumayan besar dan yang ketiga tentang sport industri," ujarnya.
Sekjen DPP FKP Wahyudi Yuka menambahkan DPP FKP akan louncing e-KTA pada Januari 2023, dan untuk seluruh anggota FKP yang memiliki produk unggulan akan kita pamerkan secara digital.
"Bagaimana produk unggulan dapat kita informasikan secara lebih luas dan bisa kolaborasi antar provinsi, jadi secara data base keanggotaan kita sudah siap, FKP sudah terbentuk di 30 Provinsi tingkat kota dan kabupaten," katanya.
Melalui program-program yang sudah dijelaskan Ketum, Saya yakin dari FKP bisa menyumbang 0,5 persen pertumbuhan wirausaha muda pemula di indonesia karena teman-teman didaerah sudah mempersiapkan lebih dari 1000 wirausaha masing- masing provinsi.
Sementara itu Anggota DPR RI Komisi VI, H. Achmad Baidowi yang hadir dalam acara talkshow mengatakan para wirausahawan yang tergabung dalam FKP harus pandai melihat peluang dan tantangan kedepan.
"Resesi tidak hanya di Indonesia tetapi ancaman resesi global karena pertumbuhan ekonomi global itu sekitar 2 persen sekian, sementara pertumbuhan ekonomi kita itu masih di atas rata-rata yakni 5 persen dan lebih bagus dibanding mitra kerja kita," katanya.
Itu tentu menjadi peluang kenapa karena konsumsi domestik dan juga produksi domesti kita masih berlimpah setidaknya kita masih bisa memenuhi kebutuhan domestik dan juga pemasaran di domestik itu masih cukup besar bangsa pasarnya itu menjadi peluang bagi pelaku usaha jadi kalaupun ada isu resesi dan macam-macam juga perlu dikhawatirkan tapi juga pertumbuhan waspadai kita tidak boleh mengabaikan semua potensi.
Lebih lanjut, Baidowi menjelaskan semua hal yang akan merugikan yang akan mengganggu kita tetap harus tetapi kita tidak boleh larut terhadap isu-isu yang berkembang dan saya yakin anak-anak muda khususnya dan tergabung dalam FKP ini akan mampu untuk mengatasi
"Pertama kalau kita lihat dari pertumbuhan kebutuhan ekonomi dunia pertama pertambangan ini juga terkait dengan krisis energi di dunia akibat infasi Rusia ke Ukraina berubah menyebabkan sektor pertambangan itu menjadi komoditas yang paling dicari hari ini dan Ekspor kita itu mayoritas memang sektor pertambangan baru palm oil dan seterusnya," ujarnya.
"Di bidang pangan ataupun pertanian karena Indonesia sebagai produsen pertanian itu cukup melimpah produk produknya sementara anda pandemi covid-19 banyak produktivitas ataupun produksi sangat di negara-negara di luar Indonesia itu mengalami keterlambatan nah ini tentu peluang yang sangat besar bagi kita pelaku ekonomi di Indonesia bagaimana memanfaatkan peluang pasar tersebut," demikian Achmad Baidowi.
FKP siapkan tiga program terobosan hadapi ancaman resesi 2023
Rabu, 14 Desember 2022 19:49 WIB
Kendala yang paling kami alami saat ini sebenarnya komunikasi. Terobosan kami tahun depan untuk program sebenarnya kita punya tiga program besar...