Tujuh rumah dan satu sekolah rusak akibat gempa dengan magnitudo 5,5 yang pusatnya berada di barat daya wilayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Minggu (9/10) sore.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Senin, gempa menyebabkan kerusakan bangunan rumah dan sekolah di wilayah Kecamatan Cirinten, Bojongmanik, dan Cibeber.
"Warga yang terdampak gempa tidak ada yang mengungsi karena kondisi rumah masih bisa ditempati," katanya, menambahkan, gempa tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Gempa Banten M 5,5 dirasakan hingga Sukabumi
BPBD Lebak masih melanjutkan pengecekan untuk mendata dampak gempa yang terjadi pada Minggu (9/10) sore.
Febby mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi gempa susulan. Dia juga meminta warga siaga menghadapi kemungkinan terjadi banjir atau tanah longsor saat hujan lebat turun disertai angin kencang.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan," katanya.
Baca juga: Dua rumah dan pabrik tahu hanyut disapu arus banjir Sungai Cibareno Sukabumi
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Banten mencatat empat rumah di Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak rusak pascabencana gempa terjadi Minggu (9/10) Pukul 17.02 WIB dengan magnitudo 5,5 di titik koordinat 7,09 derajat Lintang Selatan (LS) dan 106,08 derajat Bujur Timur (BT) Bayah.
Baca juga: Ada tiga rumah di Kabupaten Sukabumi dilaporkan rusak akibat gempa
"Warga yang terdampak gempa tidak ada yang mengungsi karena kondisi rumah masih bisa ditempati," katanya, menambahkan, gempa tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Gempa Banten M 5,5 dirasakan hingga Sukabumi
BPBD Lebak masih melanjutkan pengecekan untuk mendata dampak gempa yang terjadi pada Minggu (9/10) sore.
Febby mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi gempa susulan. Dia juga meminta warga siaga menghadapi kemungkinan terjadi banjir atau tanah longsor saat hujan lebat turun disertai angin kencang.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan," katanya.
Baca juga: Dua rumah dan pabrik tahu hanyut disapu arus banjir Sungai Cibareno Sukabumi
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Banten mencatat empat rumah di Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak rusak pascabencana gempa terjadi Minggu (9/10) Pukul 17.02 WIB dengan magnitudo 5,5 di titik koordinat 7,09 derajat Lintang Selatan (LS) dan 106,08 derajat Bujur Timur (BT) Bayah.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga di Serang, Senin mengatakan keempat rumah yang rusak pascagempa itu berdasarkan hasil laporan masyarakat.
Petugas Polsek Cirinten setelah hujan reda melakukan patroli dan mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa adanya kerusakan rumah warga di beberapa titik.
Dalam kejadian gempa tersebut, tidak ada korban jiwa, namun hanya kerugian materil.
Keempat rumah yang mengalami kerusakan dan kerugian materil pascabencana gempa itu antara lain milik Suhadi (48) warga Desa Badur Kecamatan Cirinten dengan rusak bagian dapur semi permanen dan kerugian Rp12 juta.
Baca juga: Ada tiga rumah di Kabupaten Sukabumi dilaporkan rusak akibat gempa
Umbi (55) warga Desa Datarcae Kecamatan Cirinten rusak tembok depan ruang tamu dengan kerugian Rp7 juta, Santani (47) warga Desa Datarcae Kecamatan Cirinten rusak tembok retak depan rumah dan ruang tamu dengan kerugian Rp3 juta, serta Pulung (34) warga Desa Datarcae Kecamatan Cirinten rusak dapur bambu dengan kerugian Rp2 juta.
Petugas yang mendatangi tempat kejadian perkara ( TKP) juga membantu warga membersihkan sisa puing yang runtuh pascabencana gempa itu, ujar Shinto.
Shinto menyampaikan akan terus mengupdate perkembangan terkini terkait gempa dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada menghadapi gempa susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Kami akan selalu mengupdate hasil terkini dan mengimbau warga untuk tidak panik namun tetap waspada dan tetap mengikuti arahan dari petugas," jelas Shinto.