Jakarta (ANTARA) - Direktur Program Kelautan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Muhammad Ilman mengatakan masyarakat harus menjadi mitra utama dalam upaya restorasi mangrove yang memiliki peran penting dalam mitigasi bencana di wilayah pesisir.
"Masyarakat kunci utama untuk restorasi mangrove, sebab sebagian besar atau hampir seluruh kerusakan mangrove terkait dengan mata pencaharian, penghidupan masyarakat, sehingga pendekatan harus melalui masyarakat, dengan memperbaiki mata pencaharian," kata Ilman saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, selain mata pencaharian masyarakat yang berada di sekitar wilayah restorasi mangrove, status lahan juga menjadi salah satu faktor penting dalam upaya tersebut. Kedua faktor itu membuat kerja sama dengan masyarakat menjadi penting dalam upaya restorasi mangrove.
Tanpa kerja sama dengan masyarakat, berpotensi bisa menghambat pelaksanaan restorasi mangrove di wilayah Indonesia.
Langkah restorasi itu penting, kata Ilman, mengingat mangrove memiliki peran penting dalam upaya mitigasi bencana, terutama di wilayah pesisir dalam menghadapi potensi bencana, seperti tsunami, erosi dan rob.
"Banyak penelitian ilmiah maupun kejadian langsung yang menunjukkan bahwa mangrove itu meredam bencana," tuturnya.
Dia memberi contoh, tsunami yang terjadi di Indonesia pada 2004, wilayah dengan mangrove atau hutan pantai relatif asri memiliki tingkat kerusakan yang lebih rendah dibandingkan wilayah lain yang tidak memiliki mangrove.
"Relevan sekali kalau dilakukan restorasi mangrove sesegera mungkin, jangan ditunda lagi, untuk melindungi pesisir Indonesia dari bencana," kata Muhammad Ilman.
Baca juga: Rehabilitasi ekosistem mangrove butuhkan dukungan multi-pihak
Baca juga: 20 ribu bibit mangrove ditanam pada acara puncak peringatan HPN 2022
YKAN sebut masyarakat mitra utama dalam upaya restorasi mangrove
Senin, 9 Mei 2022 18:15 WIB
Masyarakat kunci utama untuk restorasi mangrove, sebab sebagian besar kerusakan mangrove terkait dengan mata pencaharian masyarakat