Beijing (ANTARA) - China dan Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja sama di bidang perubahan iklim, demikian kesepakatan kedua belah pihak, Minggu.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah utusan kedua negara, yakni Xie Zhenhua dan John Kerry, mengadakan pertemuan dua hari pada Kamis (15/4) dan Jumat (16/4) di Shanghai.
"AS dan China berkomitmen bekerja sama satu sama lain dengan beberapa negara lain untuk mengatasi krisis iklim yang memang harus ditangani dengan serius dan mendesak," demikian bunyi kesepakatan tersebut.
Pihak Kementerian Ekologi dan Lingkungan China memublikasikan kesepakatan bersama tersebut di laman resminya, Minggu, bersamaan dengan Kementerian Luar Negeri AS.
Dalam pernyataan tersebut, kedua negara menyatakan keyakinannya untuk mengimplementasikan Perjanjian Paris.
AS dan China juga akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim pada 22-23 April 2021.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan konferensi video bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jumat (15/4).
Ketiga kepala negara tersebut bertukar pikiran tentang kerja sama iklim, relasi China-Uni Eropa, kerja sama mengatasi pandemi, dan isu-isu penting lainnya di tingkat global dan regional.
"Kami mengumumkan bahwa China akan berjuang menggapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. Ini berarti China sebagai negara sedang berkembang terbesar di dunia akan mampu menyelesaikan pengurangan drastis emisi karbon dan merealisasikan netralitas karbon dari puncaknya dengan jangka waktu yang lebih pendek dalam sejarah global," ujar Xi.
China dan Amerika mencapai kesepakatan atasi krisis iklim
Minggu, 18 April 2021 13:15 WIB
Dalam pernyataan tersebut, kedua negara menyatakan keyakinannya untuk mengimplementasikan Perjanjian Paris.