Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor bersama dengan berbagai pihak selama enam tahun terakhir terus-menerus menyamakan persepsi untuk membangun situasi kondusif berkelanjutan serta komunikasi yang baik antarumat beragama di Kota Bogor.
"Saat ini perkembangan secara signifikan yang tercapai adalah, telah terbangunnya kesepahaman dengan berbagai pihak bahwa solusi dari persoalan pembangunan rumah ibadah di Yasmin, harus berorientasi pada kerukunan umatberagama ke depan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: 1.400 personel gabungan siap amankan Natal dan Tahun Baru 2020 di Kota Bogor
Bima Arya mengatakan hal itu, usai pertemuan antara Wali Kota Bogor dengan Tim 7 GKI yang dipimpin Arif Zuwana serta dihadiri oleh Anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustofa Abdullah bin Nuh.
Menurut Bima Arya, pertama, terbangunnya kesepahaman tersebut setelah melalui proses panjang dari pertemuan-pertemuan dengan berbagai pihak, seperti jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI), Sinode, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Komnas HAM.
Saat ini, kata dia, telah terbangun kesepahaman bahwa penyelesaian masalah tersebut harus berorientasi pada pencarian solusi dengan fokus kepada potensi dan tantangan ke depan.
"Tidak lagi soal perdebatan masa lalu yang akan hambat masa depan," katanya.
Baca juga: Bima Arya canangkan Kelurahan Babakan pasar jadi destinasi wisata kota
Kedua, dibentuknya tim bersama, yakni tim penyelesaian sarana tempat ibadah di Tamam Yasmin Kota Bogor. Tim bersama itu adalah, Tim dari Pemerintah Kota Bogor dan Tim Tujuh dari GKI yang dipimpin Arif Zuwana.
Tim tersebut, menurut Bima Arya, terus melakukan pertemuan dan pembahasan bersama-sama. Tim tersebut juga membangun komunikasi dengan lembaga-lembaga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
Pemerintah Kota Bogor, menurut Arya, juga membangun komunikasi dengan Muspida, Komnas HAM, serta dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.
Baca juga: Polresta Bogor Kota dukung penuh kegiatan dzikir bersama
Keempat, kata dia, berbagai sepakat, agar semua pihak saling menjaga situasi kondusif dan menjaga komunikasi yang baik antarumat beragama di Bogor.
"Kita semua sepakat untuk membahas, bukan hanya mendirikan rumah ibadah tapi kerukunan dan harmoni sosial yang berkelanjutan," katanya.
Pemot Bogor terus samakan persepsi untuk bangun situasi kondusif antarumat beragama
Jumat, 20 Desember 2019 6:42 WIB
Kita semua sepakat untuk membahas, bukan hanya mendirikan rumah ibadah tapi kerukunan dan harmoni sosial yang berkelanjutan.