Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria mendorong Kebun Raya Eka Karya Bali di Kabupaten Tabanan menjadi living lab unggulan yang diharapkan mampu memperkuat riset dan edukasi di bidang biodiversitas Indonesia.
Menurut Arif, konsep living lab sedang menjadi tren global, karena mampu menghadirkan kawasan riset berbasis ekosistem nyata. Dengan luas sekitar 120 hektare, Kebun Raya Bali memiliki potensi besar untuk pengembangan riset biologi, ekologi, kehutanan, dan berbagai disiplin ilmiah lainnya.
“Kami ingin menjadikan seluruh living lab BRIN menjadi pusat riset excellence sesuai dengan bidangnya,” ujar Arif dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Arif Satria: IPB miliki proyek strategis 2026-2029
Baca juga: UI-BRIN kolaborasi dengan IAEA bahas penguatan standar fisika medis
Selain sebagai pusat riset, lanjut Arif, Kebun Raya Bali juga memiliki peran strategis dalam edukasi publik. Keberadaan koleksi tanaman langka dan bersejarah dapat menginspirasi anak-anak, pelajar, dan masyarakat luas untuk mencintai dunia flora.
"Karena Kebun Raya ini kan kaya akan tanaman langka, kaya akan tanaman yang bersejarah. Jadi, ini mendorong kecintaan anak-anak kepada Kebun Raya," kata Arif.
