Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membangun pusat sumber genetik tanaman lada putih, guna meningkatkan produksi dan kualitas komoditas ekspor unggulan daerah itu.
Peneliti Ahli Utama BRIN Prof. Dr.Ir Risfaheri saat memberikan materi FGD Mengembalikan Kejayaan Lada Putih secara daring di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan dengan pusat riset komoditas ekspor ini, tentunya akan meningkatkan kualitas dan industri lada putih serta memproduksi produk-produk turunan dari komoditas itu.
"Kualitas lada putih Babel ini sudah dikenal di pasar dunia," katanya.
Ia mengatakan lada putih Babel "Muntok White Pepper" ini sudah dikenal dunia sejak abad ke-18. Muntok White Pepper dikenal secara internasional sebagai lada putih berkualitas tinggi dengan aroma tajam, warna cerah, dan rasa pedas khas.
Meskipun demikian Risfaheri mengingatkan soal serangan hama dan penyakit tanaman (HPT) masih menjadi tantangan bagi masyarakat petani lada putih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengembalikan kejayaan komoditas unggulan daerah itu.
"Hama penyakit tanaman ini masih menjadi momok bagi petani untuk mengembangkan perkebunan lada ini," katanya.
Dalam mengembalikan kejayaan lada putih Kepulauan Bangka Belitung atau lebih dikenal di pasar dunia Muntok White Pepper, hama penyakit tanaman ini masih menjadi salah satu tantangan pemerintah daerah dan petani dalam meningkatkan produksi lada putih ini.
"Serangan penyakit Hytophthora capsica (BPB) dan nematoda ini mengakibatkan produktivitas tanaman lada ini menurun drastis," katanya.
Ia menyatakan tantangan lainnya dalam meningkatkan produksi lada putih di Kepulauan Babel ini yaitu perawatan tanaman tidak optimal dan sangat tergantung pada fluktuasi harga lada di pasar.
"Pemerintah harus memberikan teknologi yang bagus dalam pengembangan, pengolahan dan perawatan tanaman lada ini. Kondisi perawatan tanaman yang tidak optimalkan cukup membahayakan, karena masa panen lada cukup lama sehingga dapat mempengaruhi produksi lada ini," katanya.
Menurut dia saat ini produktivitas lada putih Bangka Belitung mengalami penurunan hanya 700 kilogram per hektare dibanding tahun-tahun sebelumnya mencapai 1 ton per hektare.
Produktivitas lada ini jauh lebih rendah jika dibandingkan produktivitas lada Vietnam mencapai 2,5 hingga 3 ton per hektare.
Baca juga: Lada Putih Muntok Babel sudah terdaftar di Pasar Uni Eropa
